KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menekankan agar Program Kurnia (Kredit Usaha Melayani Warga Kota Kediri) bisa go digital. Sehingga lebih mudah lagi diakses dan tidak kalah dengan pinjaman online.
Dengan go digital, harapnnya semakin banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mengakses pembiayaan melalui program ini. Sebagai salah satu penggerak perekonomian Kota Kediri, UMKM memang harus dibantu agar usahanya semakin berkembang dan berdaya.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
“Pemda juga telah mengenalkan mereka ke marketplace, sehingga usahanya semakin dikenal. Yang dulu penjualannya 100 ribu per harinya, kini sudah bisa mencapai 1 juta per harinya. Dan setelah mengenal marketplace mereka tahu kekurangannya dan akhirnya berani investasi dalam menunjang usahanya,” ujar wali kota, Kamis (3/3).
Ia Program Kurnia merupakan program inovasi dari Pemerintah Kota Kediri untuk menggerakkan perekonomian. Program ini menyediakan plafon pinjaman hingga 25 juta rupiah dengan bunga 2 persen per tahun dalam jangka waktu 3 tahun.
“Pembuatan program ini tujuannya agar UMKM melakukan pengembangan pembiayaan usahanya di bank bisa melalui Kurnia ini. Nanti saya minta kalau Kurnia ini sudah berhasil, harus dievaluasi orangnya. Dan, kalau mampu bisa (plafon) dinaikkan 50 juta,” terangnya.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Menurut Abu Bakar, percepatan ekonomi masih terus menjadi fokus Pemerintah Kota Kediri sejak pandemi Covid-19. Bersama dengan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD), Pemerintah Kota Kediri terus melakukan berbagai upaya agar perekonomian di Kota Kediri terus bergerak.
Peran dari semua pihak termasuk industri jasa keuangan diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi, terutama pada sektor UMKM. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News