Reses di Gresik, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Disambati Sarpras Pendidikan Tak Layak

Reses di Gresik, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Disambati Sarpras Pendidikan Tak Layak Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Deby Kurniawan saat reses di Gresik. foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Anggota dari Fraksi Partai , Deby Kurniawan disambati sarana dan prasaran (sarpras) Pendidikan di Kabupaten tak layak, saat melakukan serap aspirasi (reses) di Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten , Minggu (13/3/2022).

Hariyanto, salah satu kepala sekolah mengungkapkan, data pada Dinas Pendidikan (Disdik) saat ini terdapat 399 sekolah dengan kondisi rusak berat, sedang,  dan ringan. Untuk perbaikan sarpras tersebut membutuhkan bantuan dana sekitar Rp 300 miliar. Namun, alokasi untuk rehabilitasi dalam APBD di tahun 2022 hanya sekitar Rp 30 miliar.

Baca Juga: Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Halim Iskandar Tekankan Pancasila sebagai Fondasi Utama Pembangunan

“Itu fakta yang terjadi. Selain kami minta agar diberikan bantuan perbaikan sarpras, kami juga mohon alokasi untuk kuota Program Indonesia Pintar (PIP) ditambah lagi,” ucap Haryanto saat mengikuti reses.

Menanggapi aspirasi terkait sarpras pendidikan yang tak layak, Debby Kurniawan mengakui seharusnya dengan alokasi anggaran 20% dari APBN mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia pendidikan.

“Sebenarnya, permasalahan sarpras lembaga pendidikan yang tak layak bukan hanya di wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertingga) saja. Tapi, realitas itu masih banyak dijumpai di Pulau- Pulau Jawa. Banyak bangunan sekolahan yang tidak layak,” ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Deby menyebutkan, ada alokasi anggaran dari APBN 2022 untuk pendidikan di Kabupaten dari pemerintah pusat.

“Dari data saya, alokasinya sekitar Rp 80 miliar,” ungkap legislator dari daerah pemilihan (Dapil) X ( dan Lamongan) ini.

Terkait program PIP, Deby menyatakan program bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan

Ia menuturkan di tahun 2021 pihaknya telah mengusulkan sekitar 1.800 anak se-Kabupaten .

“Meskipun masih ada sekitar 10 persen yang ditolak karena persoalan verifikasi NIK (nomor induk kependudukan), semoga di tahun 2022 ini, bisa nambah menjadi 2.500 anak,” harapnya.

Program PIP itu ada 2 jalur pengusulannya, yakni jalur reguler usulan disdik kepada pemerintah pusat dan jalur serap aspirasi melalui anggota ketika melakukan reses.

Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap

Debby mengaku tak akan lelah memperjuangkan aspirasi konstituen di dapilnya, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan, pemuda dan olahraga serta pariwisata dan ekonomi kreatif. Ketiga bidang tersebut berada di kementerian yang merupakan mitra kerjanya di Komisi X .

Pada reses kali ini, Deby juga menyerahkan secara simbolis sertifikat pada penerima PIP aspirasi . (hud/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO