TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dua warga dari Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, ditemukan meninggal dunia di Petilasan Empu Supo. Mereka ialah Marsih (66) dan Marianto (46).
Ibu dan anak itu diduga meninggal karena menghirup sulfur (gas belerang) di petilasan yang tak jauh dari rumah korban. Hempasan gas yang sangat menyengat membuat korban sesak nafas dan meninggal dunia.
Baca Juga: Keluarga Korban Laka Tambang di Tuban Tak Menuntut dan Terima Santunan
Kapolsek Grabagan, Iptu Darwanto, memastikan peristiwa ini. Ia mengatakan bahwa dua warga warga yang meninggal dunia tersebut merupakan ibu dan anak yang hendak menggelar ritual menjelang panen sekitar pukul 05.30 WIB.
"Korban ini hendak ritual di Petilasan Empu Supo, karena ini sebagai tradisi warga di sini yang akan melaksanakan panen padi," ujarnya.
Insiden itu bermula saat Marsih berkunjung ke Petilasan Empu Supo terlebih dahulu untuk melakukan ritual agar besok saat pelaksanaan panen padi tidak turun hujan. Anaknya yang curiga karena sang ibu tak kunjung pulang, Marianto kemudian menyusul ke lokasi sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca Juga: Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
Melihat ibunda tergeletak di Petilasan Empu Supo, Marianto bergegas melakukan pertolongan dengan mengangkat jenazah sang ibu. Nahas, bukannya tertolong, Marianto justru turut tewas akibat tajamnya aroma belerang.
"Anaknya juga hendak menolong ibunya, tapi bau yang menyengat mengakibatkan keduanya meninggal di lokasi kejadian," kata Darwanto.
Pada pukul 05.30 WIB, seorang saksi bernama Sutrisno (47) yang hendak ke sawah melihat dua orang tergeletak di Petilasan Empu Supo yang kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat dan dilanjutkan kepada Puskesmas serta petugas Polsek Grabagan.
Baca Juga: Pergi Melaut, Nelayan di Tuban Hilang Terbawa Arus
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat dan langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Setelah dilakukan pengecekan, detak jantung keduanya sudah tidak ada, dan pihak keluarga meminta agar dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan," kata Kapolsek Grabagan. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News