LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lamongan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak di pendopo alun-alun setempat, Jumat (25/3/2022).
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menghadiri kegiatan itu mengatakan bahwa mewabahnya pandemi Covid-19 di wilayahnya tidak hanya merubah tatanan ekonomi, namun juga pola perilaku masyarakat terutama perubahan peradaban sosial budaya kepada anak-anak. Agenda tersebut diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap karakter anak di Kota Soto.
Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96
Menurut dia, pembekalan pendidikan karakter kepada anak-anak sangatlah penting, apalagi saat pandemi. Pasalnya, masyarakat kini banyak mengalami perubahan peradaban terutama pada pola perilaku anak-anak dan didukung dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih serta sedemikian cepat.
“Kita tahu selama pandemi Covid-19 banyak anak yang tidak bertemu langsung, bersosialisasi langsung dengan masyarakat. sehingga banyak sekali perubahan perilaku. Karena tidak bertemu itu tadi, jadi ada perubahan bahasa seperti tutur kata dan bahasa yang jauh dari peradaban norma yang ada,” ujarnya.
Ia mengaku sering menjumpai bahasa-bahasa yang jauh dari norma sosial yang jauh dari akar budaya bangsa yang beradab, beretika, dan beragama.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
“Kita sering baca di medsos itu banyak sekali bahasa-bahasa yang mohon maaf, misuh, itu sesuatu yang biasa di media sosial. Itu karena lamanya kita tidak berinteraksi dengan seseorang secara langsung hanya lewat sosial media, jadi tidak ada tata krama, rasa sungkan bahkan sopan santun. Untuk itu, pendidikan karakter ini perlu terus dibekali kepada anak-anak. Supaya peradaban kita kedepan tidak tercabut dari akar budaya bangsa kita yang beradab, beretika dan beragama. Karena masa depan ada di pundak kalian,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PPPA Lamongan, Etik Sulistyani, berharap hak-hak anak di Lamongan semakin terpenuhi dengan adanya Musrenbang Anak. Selain itu, agenda yang berlangsung di Pendopo Alun-Alun Lamongan ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan-masalahan anak yang terjadi di Lamongan.
“Sebagaimana hasil data kekerasan anak ada 27 kasus kekerasan anak. Semoga memang di Lamongan sangat minim kekerasan. Sementara anak yang berhadapan dengan hukum ada 22 kasus dan rata-rata semuanya sebagai pelaku. Kami berusaha semaksimal mungkin, melalui pendampingan, mediasi, pencegahan dan sebagainya, semoga dengan forum ini, kekerasan pada anak semakin bisa dikurangi,” kata Etik.
Baca Juga: Mengintip Agenda 2 Calon Bupati Lamongan di Pilkada 2024
Kegiatan yang turut menghadirkan narasumber Nanang Abdul Chanan, fasilitator kab/kota layak anak Kementerian PPPA juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan forum anak Lamongan. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News