Jelang Ramadhan, Inflasi Kota Kediri Terendah di Jawa Timur

Jelang Ramadhan, Inflasi Kota Kediri Terendah di Jawa Timur Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - menjadi kota dengan tingkat terendah di Jawa Timur pada Bulan Maret 2022, yaitu sebesar 0,43% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 108,23.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,88%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%.

Baca Juga: Pimpin Forum Komunikasi RKPD 2026, Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ini

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,38%; kelompok kesehatan sebesar 1,01%; kelompok transportasi 0,08%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,14%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,85%.

Lilik Wibawati, Kepala BPS , mengatakan terdapat sepuluh komoditas penyumbang , antara lain: telur ayam ras sebesar 17,79%; emas perhiasan; cabai merah; cabai rawit; shampo; obat gosok; jeruk; kangkung; anggur; serta bawang merah.

Di samping komoditas yang mengalami kenaikan harga, Lilik juga mengungkap terdapat pula komoditas yang mengalami penurunan.

Baca Juga: Sosialisasikan Penertiban PKL Jalan Dhoho, Pemkot Kediri Dirikan Posko Pemantauan

“Komoditas yang menghambat kebanyakan dari jenis sayuran, seperti: tomat, pisang, wortel, apel, daging ayam ras, daging sapi, bunga kol, beras, kubis, dan terasi udang,” ujar Lilik, Sabtu (2/4/2022).

Lanjut Lilik menguraikan, bahwa saat ini minyak goreng dan kedelai sudah tidak tergolong dalam komoditas penyumbang .

"Mungkin harga minyak goreng dan kedelai di pasar tergolong tinggi, tapi keduanya bukan termasuk sepuluh komoditas pendorong . Harga minyak goreng curah pada awal Maret sempat mengalami penurunan," paparnya.

Baca Juga: Tingkat Gemar Membaca Kota Kediri Peringkat 2 di Provinsi Jawa Timur, Pj Zanariah Beri Apresiasi

BPS mengimbau kepada Pemkot Kediri untuk mewaspadai kondisi peningkatan permintaan saat Ramadhan dan menjelang idul fitri.

"Biasanya kalau bulan puasa dan lebaran para konsumen rumah tangga akan meningkatkan permintaan. Nah, kita harus waspada untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga,” kata Lilik.

Pihaknya juga meminta pemkot mewaspadai kebijakan kenaikan harga pertamax dan nilai pajak pertambahan nilai (PPN). “Kenaikan keduanya memungkinkan menimbulkan multiple effect, jadi harus waspada,” tegasnya.

Baca Juga: Ukur Capaian Implementasi Reformasi Birokrasi, Pemkot Kediri Gelar Desk Evaluasi Triwulan IV

Lilik meminta tim pengendali daerah (TPID) tetap memantau perkembangan situasi terkait kenaikan beberapa bahan pokok. TPID harus tetap berkolaborasi bersama pihak terkait untuk memantau perkembangan harga serta menganalisis kemungkinan efek yang ditimbulkan.

“Operasi pasar juga sangat penting untuk dilakukan agar TPID beserta pihak lain yg terkait dapat memantau ketersediaan bahan pokok di pasar, tentunya dengan memperhatikan harga,” pungkasnya. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO