Ekonomi Bangkit, Kota Kediri Penyumbang PDRB Terbesar Kelima di Jawa Timur

Ekonomi Bangkit, Kota Kediri Penyumbang PDRB Terbesar Kelima di Jawa Timur Kegiatan perdagangan di pasar mulai menggeliat. Hal ini salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 2,50% dengan produk domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku sebesar Rp141,47 Triliun. Data tersebut berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) .

Kepala BPS Lilik Wibawati mengatakan, angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian di sudah mulai menggeliat dibanding tahun sebelumnya yang terkontraksi -6,25 persen.

Dengan demikian, masih menjadi penyumbang terbesar kelima terhadap PDRB Jawa Timur. berkontribusi sebesar 5,76% terhadap PDRB dengan besaran nominal Rp2.454,50 triliun.

Lilik merincikan, pertumbuhan terjadi pada hampir semua sektor usaha. Mulai dari perdagangan baik besar maupun eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh 9,81%.

Selanjutnya di bidang transportasi dan pergudangan tumbuh 6,21%. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang tumbuh 6,07%. Bidang informasi dan komunikasi naik sebesar 5,75%, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat 5,53%.

Meski demikian, ada dua bidang usaha yang mengalami penurunan, yaitu jasa pendidikan yang terkontraksi -1,31%, serta pertambangan dan penggalian turun sebesar -1,06%.

Menurut Lilik, pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena kebijakan yang diambil Pemkot Kediri sangat tepat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," jelas Lilik, Selasa (5/4/2022).

“Saat ini kasus Covid-19 di mengalami penurunan, sehingga kebijakan terkait PPKM mengalami pelonggaran. Kegiatan masyarakat yang dapat menghidupkan roda perekonomian berjalan dengan baik,” terangnya.

Untuk itu, dia mengapresiasi Pemkot Kediri yang selalu bersinergi dalam pengendalian inflasi melalui TPID. Ia mengungkapkan, bahwa Wali Abdullah Abu Bakar selama ini terus mendorong dan memfasilitasi para pelaku usaha agar dapat pulih setelah stagnan akibat situasi pandemi.

“Kita harus support UMKM maupun sektor perdagangan lainnya. Karena memang sektor perdagangan tumbuhnya cukup tinggi dan kontribusinya cukup banyak untuk . Akan tetapi tetap jangan kesampingkan protokol kesehatan,” pungkas Lilik. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO