MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bagi sejumlah karyawati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, momentum Hari Kartini tahun 2022 terasa luar biasa. Pada apel pagi di halaman kantor Pemkab Mojokerto, Kamis (21/04/2022) karyawan dan karyawati mendapat pesan penyemangat dari Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati.
Kesan dan pesan orang nomer satu di Pemkab Mojokerto tentang ajaran RA Kartini membangkitkan gelora untuk bangkit dan perjuang memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Hal ini makin menarik lantaran dalam apel ini para karyawati kompak mengenakan baju kebaya. Sementara para karyawan mengenakan pakaian dengan motif batik.
Baca Juga: Elemen Masyarakat Jatim Dukung Putusan MK soal Netralitas ASN dan Polisi dalam Pilkada 2024
Demikian dengan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka memakai pakaian Sekar Kedaton, pakaian khas adat Mojokerto. Sekda Teguh Gunarko bersama para kepala OPD berdiri dalam jajaran paling depan dalam apel yang dipimpin oleh Bupati Ikfina.
Dalam apel tersebut dirinya memanfaatkan kesempatan yang diperjuangkan RA Kartini. “Karena perjuangan itu semua wanita Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama dengan pria untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, kesempatan menyampaikan pendapatnya dan kesempatan untuk mengambil keputusan,” kata Bupati.
Orang nomer satu di Pemkab Mojokerto itu juga mengungkapkan apel dengan pakaian adat ini merupakan penghargaan terhadap perjuangan pahlawan emansipasi wanita, RA Kartini. “Ini adalah apel pagi seperti biasanya. Hanya karena tanggal 21 April bertepatan dengan hari Kartini, para karyawan dan karyawati menggunakan pakaian kebaya, dan khusus untuk kepala OPD yang laki-laki menggunakan pakaian adat,” katanya.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Mojokerto Terima 11 Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu, 1 Perkara Ditangani Kejari
Bupati memberikan sejumlah catatan. Ia mengungkapkan, program persamaan gender belum maksimal. “Kita mendapati pada titik-titik tertentu yang menjadi indikator penilaian gender ternyata menunjukkan bahwa kesempatan untuk melakukan hal yang sama dengan pria belum sepenuhnya dimanfaatkan perempuan. Kita melihat DPRD, komposisi laki-laki masih lebih banyak daripada perempuan. Begitu juga dengan pengambil keputusan dilingkup pemerintah daerah kita melihat laki-laki masih lebih banyak dibandingkan dengan perempuan,’’ katanya.
Menurutnya, dalam memperingati hari Kartini kita harus menjunjung tinggi adat yang menjadi warisan pejuang. "Di Jawa kita adalah perempuan Jawa. Tetapi bukan berarti kita ini ada keterbatasan untuk tiga hal yang sudah diperjuangan oleh ibu Kartini, " Imbuhnya.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan penghargaannya atas perjuangan Kartini. “Yang dia perjuangan adalah hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Meski di pingit, beliau berjuang dengan caranya. Dengan memperjuangkan ide-ide dan gagasan serta pemikirannya. Sehingga meski telah wafat, pemikirannya diakui dan tersebar di seluruh dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Kediri Komitmen Tingkatkan Akurasi Tata Kelola Data
Bupati mengajak aparatur sipil Negara (ASN) di pemkab untuk mengambil kesempatan buah dari perjuangan Kartini. “Kita maknai kesempatan itu dengan baik, kita pun bisa bekerja secara profesional sama dengan pria. Karena melalui perjuangan yang dilakukan oleh RA Kartini kita mendapatkan kesempatan melalui pendidikan tinggi, sama dengan pria. Namun kita sebagai perempuan Indonesia belum mengambil seutuhnya kesempatan itu,” tambahnya.
Melalui penggunakan pakaian adat, adalah cara Bupati berterimakasih atas perjuangan tersebut. “Terimakasih sudah mengenakan kebaya sebagai perempuan Indonesia. Terlebih lagi, kita wajib memberikan kerja nyata untuk bangsa dan negara. Mari kita tingkatkan kerja kita untuk bangsa dan Negara,” pungkasnya.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan penghargaan bagi sepuluh ASN dengan etos kerja tertinggi. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati didampingi Sekda Teguh Gunarko dan Kepala Bappeda Bambang Eko Wahyudi. (nin/mar/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News