Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia

Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sejak muda rajin menulis di media massa. Presiden RI ke-4 RI itu terkenal sebagai kolumnis yang tulisannya tersebar di surat kabar dan majalah serta sangat disukai masyarakat. Tampak Gus Dur sedang mengetik naskah tulisan memakai mesin ketika jadul sebelum muncul teknologi komputer atau laptop. Foto: ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Butir-butir pemikiran keagamaan dan kemanusiaan () sangat cemerlang dan mencerahkan dunia. Ketua Umum PBNU tiga periode dan Presiden RI ke-4 itu sangat pas mendapat gelar humanis dan tokoh agama perdamaian tingkat dunia.

Di bawah ini BANGSAONLINE.com menurunkan 15 kutipan pemikiran yang kini beredar di media sosial. Cucu pendiri NU dan Pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, itu benar-benar menyejukkan di tengah polarisasi sosial yang penuh caci maki dan kebencian seperti sekarang. Selamat membaca:

Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur

1. “Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”

2. “Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, orang tidak tanya apa agamamu.”

3. “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.”

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

4. “Agama mengajarkan pesan-pesan damai. Tapi ekstremis akan memutar balikkannya. Kita butuh Agama yang ramah, bukan Agama yang marah.”

5. “Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan yang universal.”

(Presiden (). Foto: ist)

Baca Juga: Luncurkan Video Kampanye Bareng Dewa 19, Khofifah-Emil Kompak Nyanyikan Hidup adalah Perjuangan

6. “Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya.

Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya.”

7. “Esensi Agama tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada akhlak yang dilakukannya.”

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

8. “Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu per-Tuhan-kan itu bukan Allah, tapi Agama.

Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu per-Tuhan-kan bukan Allah, tapi moral.

Per-Tuhan-kanlah Allah, bukan yang lainnya.

Baca Juga: Alasan Hadratussyaikh Tolak Anugerah Bintang Hindia Belanda, Kenapa Habib Usman Bin Yahya Menerima

Dan pembuktian bahwa kamu memper-Tuhan-kan Allah, maka kamu harus menerima semua makhluk, karena begitulah Allah.”

(Foto (kiri) dan Gus Mus. Foto: ist)

Baca Juga: Disambut Antusias Warga Blitar, Khofifah: Pekik Allahu Akbar Bung Tomo Dawuh Hadratussyaikh

9. “Sebenar apa pun tingkahmu, sebaik apa pun perilaku hidupmu, kebencian dari orang lain itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”

10. “Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.”

11. “Tuhan tidak perlu dibela, karena Dia sudah Maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.”

Baca Juga: Khofifah Pernah Jadi Bintang Senayan, Prof Kiai Asep: Cagub Paling Lengkap dan Berprestasi

12. “Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.”

13. “Kepemimpian yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa perlu menumpahkan darah.”

14. “Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”

Baca Juga: Pemkab Resmi Ganti Beberapa Acara di Gelaran Jombang Fest 2024, Ini Alasannya

15. “Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali.”

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO