Kunjungan Wisman di Jatim Naik, Khofifah Minta Kepala Daerah Maksimalkan Infrastruktur Penunjangnya

Kunjungan Wisman di Jatim Naik, Khofifah Minta Kepala Daerah Maksimalkan Infrastruktur Penunjangnya Gubernur Khofifah saat mengunjungi salah satu destinasi wisata di Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kunjungan () di Jawa Timur kembali menggeliat pascapandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, tercatat sebanyak 57 kunjungan pada bulan Maret 2022, melalui Bandara Juanda, Sidoarjo.

Kondisi itu jelas berbeda dengan kondisi kunjungan pada bulan Februari dan Januari di mana dari data BPS Jawa Timur nihil kunjungan alias nol.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Kunjungan pada bulan Maret 2022 naik sebesar 9,62%, jika dibandingkan dengan jumlah pada bulan Maret 2021 lalu, yakni sebesar 52 kunjungan.

Adapun negara asal yang datang melalui Bandara Juanda dengan persentase tertinggi adalah Malaysia sebesar 22,89%. Lalu disusul Singapura sebesar 8%, Tiongkok sebesar 5,6%, Thailand sebesar 2,8%, dan USA sebesar 1,9%.

Data dari BPS menunjukkan bahwa para tersebut mengunjungi beberapa destinasi di Jawa Timur, di antaranya , Bromo Tengger Semeru (BTS), Greenbay, Pulau Merah, , Gunung Semeru, Pantai Waru Karung, Taman Nasional Alas Purwo, dan Kota Tua di Surabaya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Melihat kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tatanan new normal atau normal baru memberikan harapan bagi kebangkitan industri pariwisata di Jawa Timur.

Ketua Umum IKA Unair tersebut mengatakan, meningkatnya jumlah itu juga dipengaruhi karena adanya pelonggaran peraturan utamanya kebijakan ketentuan tes Covid-19 dan karantina mandiri bagi .

Di sisi lain, Gubernur Khofifah berencana untuk lebih agresif mengincar wisatawan dalam dan luar negeri guna membantu pemulihan sektor pariwisata di Jawa Timur.

Baca Juga: Jatim Borong Penghargaan di ADWI 2024, Adhy Karyono Ucapkan Syukur dan Terima Kasih

"Tugas kita adalah menarik sebanyak-banyaknya wisatawan ke Jatim, namun dengan sejumlah persyaratan tetap mengacu ketentuan protokol kesehatan yang ketat. Karena jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru," kata Khofifah, Senin (16/5/2022).

Untuk mendukung hal tersebut, Khofifah pun meminta bupati maupun wali kota untuk terus memperkuat infrastruktur di kawasan pariwisata di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, penguatan pembangunan infrastruktur akan semakin banyak mendatangkan wisatawan.

"Harapannya agar wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara senang berkunjung ke Jawa Timur karena akses dan fasilitas yang mudah," tandasnya.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Khofifah mencotohkan, penguatan infrastruktur antara lain adalah mempersiapkan tempat ibadah, shelter, dan toilet umum di kawasan wisata berbasis alam. Penguatan infrastruktur ini akan dapat menarik pengunjung ke daerah tersebut tanpa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Akses jalan yang aman serta lingkungan yang aman pula.

"Misalnya di kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru), toilet umum ini juga berfungsi untuk mereka yang ingin menunaikan Sholat Subuh. Juga untuk wisata di beberapa Gili di kawasan Madura, dermaga-dermaga untuk kapal bersandar dan fasilitasnya, perlu dikembangkan. Pemprov sudah menurunkan sejumlah anggaran untuk pelabuhan Dungkek dan sudah selesai. Saat ini kita menunggu penyeleseian pelabuhan Gili Iyang," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting

Oleh karena itu, Khofifah mengajak semua pihak untuk memaksimalkan potensi destinasi wisata yang ada. Apalagi Jatim memiliki anugerah alam yang indah dan dapat memikat para wisatawan.

“Di Jatim ada dua titik yang Allah anugerahkan yang di dunia hanya ada dua. Pertama, Gili Iyang di Sumenep yang menjadi salah satu dari dua pulu dengan kadar oksigen terbaik di dunia yang juga hanya ada dua, selain pertama di Yordania. Kedua, ada di Blue Fire di Gunung Ijen yang satunya lagi hanya ada di Islandia," kata Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan beragam wisata religius yang menjadi magnet luar biasa. Ia juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk ikut mempromosikan wisata dengan memanfaatkan sosial media. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim, provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini memiliki 916 Daya Tarik (DTW) terdiri dari 387 alam, 280 buatan dan 302 budaya; 573 desa wisata (28 maju, 55 berkembang, dan 493 rintisan).

Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat

Selain itu, Jatim ditunjang oleh 1.576 unit hotel, 7.889 rumah makan/restoran, 1.743 homestay, dan 1.792 usaha travel agent.

"Saat ini, kita dapat berkontribusi untuk membantu mempromosikan peninggalan budaya Jawa Timur. Selain pariwisata alam, juga banyak peninggalan budaya yang bisa menjadi referensi budaya yang luar bisa. Ke depan, Provinsi Jawa Timur tengah mempersiapkan wisata religi yaitu Indonesia Islamic Science Park di kaki Suramadu sisi Bangkalan, Madura," kata Khofifah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan ke Jawa Timur juga diimbangi dengan Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) asing.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Sesuai catatan BPS Jatim, pada hotel yang memiliki klasifikasi bintang selama Maret 2022 yaitu tercatat terjadi peningkatan sebesar 1,13 poin atau sebesar 3,37 hari, dibandingkan dengan keadaan Februari 2022.

Menurut Sinarto, BPS Jatim juga mencatat untuk RLMT secara keseluruhan wisatawan (mancanegara dan nusantara) pada Maret 2022 mencatat, terjadi peningkatan sebesar 0,06 poin atau setara dengan 1,63 hari. Jumlah ini meningkat, jika dibandingkan pada Februari 2022 yang mencapai 1,57 hari.

Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifkasi bintang di Jawa Timur bulan Maret 2022, naik sebesar 51,68% dibandingkan bulan sebelumnya. Tepatnya, untuk TPK hotel bintang 2 tertinggi yaitu sebesar 59,07% merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

“Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifkasi non bintang di Jawa Timur bulan Maret 2022 mencapai rata-rata 23,03% dibandingkan bulan sebelumnya,” pungkasnya. (dev/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO