Geger Warung Padang Jual Rendang Babi, Pemilik Warung Soto Madura juga Ada Etnis Tionghoa

Geger Warung Padang Jual Rendang Babi, Pemilik Warung Soto Madura juga Ada Etnis Tionghoa Sergio, pemilik Restoran Babiambo, akhirnya diperiksa aparat kepolisian Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara. Foto: istimewa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Sergio, pemilik restoran online Babiambo, akhirnya minta maaf setelah warga heboh, gara-gara dia menjual . Dia membantah melecehkan suku bangsa Minang yang memiliki khas kuliner masakan Padang.

Sergio menjual mengaku bertujuan memperluas pasar dengan mencoba melakukan inovasi: memadukan kuliner khas suku Minang dengan bahan baku daging babi.

Baca Juga: Anies Ditolak Kelompok Kristen, Ganjar Tak Disukai Umat Islam, Benarkah, Berapa Populasi Kristen?

“Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya,” kata Sergio kepada wartawan di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022). “Saya menyesal banget, kalau tahu dari awal bakal begini tidak akan kita lakuin,” tambahnya.

(Rendang daging sapi halal. Foto: warung-padang.co)

Menurut Sergio, masakan yang dijual di restoran Babiambo itu kurang menarik minat masyarakat.

Baca Juga: Berkat Bantuan Polisi, Kebakaran Rumah Makan Padang di Jalan Raya Jati Sidoarjo Cepat Padam

“Hanya bertahan tiga bulan,” katanya. Karena itu ia mengaku kaget ketika usahanya itu viral.

“Saya kaget,” katanya.

Apalagi banyak yang tersinggung. Terutama dari suku Minang.

Baca Juga: Respons Geger Rendang Babi, Gubernur Khofifah Minta Rumah Makan Padang Diberi Label Halal

Kini kasus itu menjadi perbincangan publik. Pantauan BANGSAONLINE.com di Jawa Timur juga banyak yang melontarkan komentar.

“Subhanallah. Kok teganya,” komentar KH RM Priyo Handoko SS, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Sabtu (11/6/2022).

(Ilustrasi. Foto: gudangsket.blogspot.com)

Baca Juga: Kagumi Kiai Asep, Wali Kota Singkawang Tawarkan Tanah untuk Buka Cabang Amanatul Ummah

Bayhaqi Kadmi malah mengaku pernah tertipu. “Ngapunten. Ketika saya makan rendang Padang di sekitar Pucang Surabaya, saya kurang ngeh juga. Daging yang berbalut bumbu ini kok kenyalnya serasa bukan sapi. Tapi kenyal berminyak mirip babi,” kata warga Pasuruan itu mengomentari berita di HARIAN BANGSA edisi Sabtu 11 Juni 2022.

Larisnya masakan khas daerah memang membuat banyak pengusaha kuliner mengincar. Termasuk pengusaha kuliner etnis Tionghoa. Pantauan BANGSAONLINE.com, di Surabaya pengusaha etnis Tionghoa juga ikut-ikutan jualan soto Madura.

Caranya, mereka merekrut tukang racik bumbunya orang Madura. Begitu juga penjualnya, orang Madura. Sehingga warung soto Madura itu tampak seolah milik orang Madura. Setidaknya, itulah yang terjadi pada warung soto Madura di di ruko kawasan Jalan Dr. Moestopo Surabaya.

Baca Juga: Jakarta Membara, 24 Tahun Lalu, Ribuan Orang Lari Ke Luar Negeri, Inilah Ceritanya

(Soto Madura. Foto: Commons.wikimedia.org)

BANGSAONLINE.com pernah makan di situ. Namun warung soto Madura milik pengusaha Tionghoa itu tak bertahan lama. Hanya beberapa bulan tutup.

Namun ada juga pengusaha kuliner Tionghoa yang hanya kerja sama. “Orang China biasanya jual minumannya. Sedang sotonya tetap orang Madura,” tutur seorang karyawan warung Soto Madura Gubeng Pojok di Surabaya.

Baca Juga: Kepercayaan Tionghoa: Nusantara Lambang Kematian, Media Tiongkok: Nu-San-Ta-La

Jadi mereka satu warung berdua. Penjual minumannya pengusaha Tionghoa, sedang pemilik sotonya orang Madura. “Sekarang apa yang tak dirambah dan dikuasai China,” kata Kemal, warga Surabaya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO