BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, mengatakan bahwa kasus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya mencapai 550. Ratusan kasus itu berdasarkan laporan dari petugas di lapangan.
"Laporan yang kami terima sudah 550 kasus suspek. Karena kita sudah tidak mengirim sampel untuk diuji laboratorium lagi. Mati satu dan dipotong paksa satu karena sudah suspek dan kondisinya sudah lemas," ujarnya, Senin (13/6/2022).
Baca Juga: Tetapkan Status Darurat PMK, Pj. Gubernur Jatim Imbau Penanganan Dilakukan Cepat dan Holistik
Ia menyebut, untuk satu kasus positif yang ditemukan di Kabupaten Blitar kini kondisinya justru telah sembuh. Pemilik memberi perawatan dengan pengobatan, memberi makan yang benar dan memberi suplemen ditambah dengan pengobatan organik berupa rempah-rempah.
"Kasus positif pertama yang ada di ponggok malah sekarang sudah sembuh. Jadi pemilik sapi memberikan treatment yang baik sehingga sapinya bisa sembuh," ungkapnya.
Toha mengimbau kepada pemilik ternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan menjaga kesehatan hewan. Disnakkan Kabupaten Blitar bakal melakukan penutupan pasar hewan untuk sterilisasi.
Baca Juga: Target Vaksin PMK Capai 95 Persen di Jawa Timur
"Nanti pasar hewan kita tutup sementara untuk sterilisasi," pungkasnya. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News