SURABAYA, BANGSAONLINE.com - NUJEK sebagai perusahaan penyedia jasa layanan transportasi online menandatangani kontrak kerja sama dengan DATAM, perusahaan dari Korea yang merupakan penyedia alat konversi bahan bakar motor listrik.
Kontrak itu untuk melaksanakan proyek Clean Development Mechanism (CDM) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Jakarta.
Baca Juga: Gagas Kampanye Riang Gembira, Khofifah Berbagi BBM untuk Ratusan Ojol di Sidoarjo
Kerja sama ini dilaksanakan sesuai dengan metodologi konversi bahan bakar kendaraan listrik (AMS lll.C.) yang sudah terdaftar di UNFCCC dengan target sekitar 12.500 dari 30.000 sepeda motor milik mitra driver NUJEK.
Motor-motor tersebut akan dipasang perangkat khusus yang dapat mendaur ulang emisi carbon hasil pembakaran menjadi listrik. Setiap kredit carbon yang dihasilkan akan dikompesasikan menjadi insentif tambahan bagi driver NUJEK.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Dinobatkan sebagai Tokoh Wanita Inspiratif oleh IWAPI Jatim
"Kami memiliki sertifikasi untuk menggunakan sistem CDM secara khusus yang kami sebut teknologi regen powertrain yang akan diterapkan dalam proyek ini dengan menggunakan teknologi IOT yang dapat mendaur ulang sekitar 25% sampai dengan 50% dari energi bahan bakar menjadi energi listrik," kata CEO DATAM Lee Young-Cheol dalam keterangan tertulis, Rabu (22/06/2022).
Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap kebijakan energi nasional yang dapat memberikan dampak pada penghematan 25% hingga 50% dari pengisian listrik semua sepeda motor listrik.
“Keja sama ini bertujuan untuk membantu mitra driver NUJEK untuk mendapat penghasilan tambahan dari insentif credit carbon dan dapat mengurangi biaya operasional mitra driver NUJEK karena dapat menghemat biaya BBM," ujar CEO NUJEK, Moch Ghozali.
Baca Juga: Wujudkan Ekosistem Trasportasi Digital Sehat dan Dinamis, Gubernur Khofifah Terbitkan 2 Kepgub
Sesuai dengan kontrak, pada awal bulan Juli akan dipasang alat CRM pada 365 kendaraan milik Mitra Driver Nujek (3% dari 12.500 kendaaraan). Sedangkan sisanya akan diselesaikan dalam 5 tahun. Proses pemasangan alat CRM akan melibatkan para santri sebagai teknisinya.
Proyek ini bagian dari implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) perusahaan yang going concernt terhadap lingkungan hidup dengan menciptakan green economy. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News