Penerapan TTE di Tuban Belum Maksimal

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Tuban mencanangkan penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) di seluruh desa dan kelurahan. Namun, layanan tersebut belum dapat diterapkan secara menyeluruh sejak disosialisasikan pada 2019 lalu.

Kabid Statistik dan Persandian pada Diskominfo SP Tuban, Abdul Afif, mengatakan bahwa TTE sudah ditindaklanjuti kades dan lurah pada 2020. Dengan menggunakan TTE diharapkan dapat mempermudah dan memangkas waktu pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau OPD dan camat sudah semua. Untuk saat ini kita berupaya optimalkan kades," ujarnya, Rabu (22/6/2022).

Ia mengungkapkan, dari sebanyak 328 desa dan kelurahan di Kabupaten Tuban belum sampai separuhnya yang menerapkan TTE. Tercatat, baru 133 desa dan kelurahan yang melaksanakan TTE dan 195 desa sisanya belum menjalankan program ini.

"Setiap kecamatan rata-rata sudah semua, tapi desanya ada yang belum. Dan itu yang selalu kita dorong agar kades memanfaatkan TTE," ungkapnya.

Afif menyebut, mayoritas desa yang belum mengurus TTE karena kurangnya kesadaran dalam manfaat elektronik. Padahal, TTE akan mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

"TTE itu bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun, jadi tidak perlu ribet. Dan itu lebih evektif dan efisien," tuturnya.

Menurut dia, minimnya desa yang menerapkan TTE karena kepala desa belum mengajukan persyaratan pengurusan ke Kominfo SP Tuban. Padahal, persyaratannya hanya KTP kades dan mengisi form untk diajukan ke Badan Siber dan Sandi Negara (BBSN).

"Maksimal 3 hari kalau verifikasi data lengkap TTE sudah bisa digunakan," kata Afif.

Untuk itu, pihaknya menargetkan tahun ini semua desa dapat menerapkan TTE. Bila diperlukan, pihaknya akan mengupayakan jemput bola ke desa-desa untuk melayani pengurusan. (gun/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News