KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui dinas perdagangan dan perindustrian (Disperdagin) mengadakan Lomba Desain Motif Tenun Ikat 2022 bertajuk 'Kearifan Lokal Selera Global' mulai 7 Juli 2022 dan akan ditutup pada tanggal 12 Agustus 2022.
Kegiatan ini berhadiah uang tunai total Rp35,5 juta dan 5 beasiswa penuh untuk berkuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)-Kediri yang akan diberikan pada lima karya terbaik dari peserta pelajar SMA/SMK.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Abdullah Abu Bakar selaku wali kota mengatakan bahwa motif tenun di Kota Kediri memang sudah ada. Namun menurutnya, ada yang terputus jika ditarik ke akar sejarah dan budaya.
Ia menyatakan, tidak ada penjelasan detail terkait hal tersebut, motif muncul kapan dan dapat inspirasi dari mana, sehingga para perajin hanya menafsirkan serta bercerita apa yang pernah didengar.
"Maka lomba ini sebenarnya tidak hendak menafikkan motif yang sudah ada, tapi menambahkan atau memperkaya. Dan hasil desain pemenang nanti kita bisa klaim bahwa benar ini motif khas Kota Kediri, karena kita tahu siapa yang bikin, kapan dibuat dan inspirasi karyanya dari mana,” kata Abu memaparkan tujuan penyelenggaraan lomba, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga: Sambut Nataru, Disperdagin Kota Kediri Tera Ulang SPBU
Ia menegaskan, Tenun Ikat Kota Kediri sudah mendapatkan HAKI dari Kemenkumham RI. Ini menjadi momentum untuk semakin mengenalkannya ke publik secara luas dan selama ini sudah ada event seperti Dhoho Street Fashion (DSF) yang bekerja sama dengan desainer nasional dan menghasilkan eksposur yang luar biasa.
“Nah nanti motif tenun hasil lomba ini bisa diaplikasikan ke event DSF, sehingga bisa direspon oleh para desainer untuk peragaan tahunan ini,” ujarnya.
Dhoho Street Fashion adalah event tahunan yang diinisiasi oleh Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri yang mengundang sejumlah desainer nasional seperti Priyo Oktaviano, Didiet Maulana, Era Soekamto, Lenny Agustin dan Hannie Hananto.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Sementara itu Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari menambahkan event ini merupakan upaya dari Pemkot Kediri untuk melestarikan dan mempromosikan tenun ikat yang tersentral di Kelurahan Bandar Kidul.
“Bapak wali kota kan kalau ada tamu sering memberi oleh-oleh atau buah tangan berupa kain tenun. Ya kami akan tetap melestarikan motif yang sudah ada, tapi kami juga berupaya membuat motif baru agar variannya lebih banyak. Berkat promosi Pak Wali Kota, Ibu Wali Kota, hingga Ibu Gubernur Jawa Timur permintaan kain tenun ini meningkat pesat, maka biar pembeli tidak bosan dan mau beli lagi perlu kreativitas untuk mencipta motif-motif baru,” ucap Tanto.
Ia menyebut Gubernur Khofifah pernah mengiimbau ASN di lingkungan Provinsi Jawa Timur menggunakan baju dari bahan tenun setiap Jumat pertama. Dampaknya penjualan tenun ikat Kota Kediri meningkat drastis, dan ujungnya banyak sekali permintaan motif-motif lain diluar motif yang sudah ada.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
"Saat ini di Kelurahan Bandar Kidul beberapa motif yang biasa dibuat oleh perajin antara lain Tirto Tirjo, Ceplok, Gelombang, Along-Along, Gunungan, hingga Wajik," kata Tanto.
Wakil Rektor IV Bidang Riset & Kerja Sama Udinus, Pulung Nurtantio Andono, menegaskan pihaknya mendukung secara penuh diselenggarakannya Lomba Desain Motif Tenun Ikat.
Sebagai perguruan tinggi yang konsen terhadap teknologi dan budaya, lomba Desain Tenun Ikat Kediri dianggap menjadi terobosan masa kini untuk melestarikan kebudayaan leluhur. Selain itu, kegiatan yang membawa tema kearifan lokal dapat berguna dalam mengenalkan budaya Kota Kediri kepada generasi muda saat ini.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual Udinus Kediri sebagai satu-satunya program studi DKV yang ada di Kota Kediri siap membina calon mahasiswa untuk mengasah passion mereka di bidang desain dan teknologi.
“Dukungan Udinus dalam penyelenggaraan Lomba Desain Motif Tenun Ikat di Kediri diwujudkan dengan pemberian 5 beasiswa di Prodi S-1 DKV Udinus Kediri bagi para pemenang. Kami harap peserta mampu menunjukkan talenta terbaiknya,” urai Pulung.
Adapun hadiah untuk pemenang akan diberikan pada Juara 1 Rp10 juta, Juara 2 Rp8 juta, Juara 3 Rp6 juta, Juara Harapan 1 Rp4 juta, Harapan 2 Rp3 juta, dan Harapan 3 Rp2 juta, sementara pemenang favorit untuk 5 orang masing-masing Rp500 ribu.
Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang
Beasiswa penuh hingga lulus dari Udinus Kediri senilai masing-masing Rp50 juta akan diberikan pada 5 peserta terbaik yang masih bersekolah setingkat SMA/SMK, beasiswa hanya berlaku bagi peserta dan tidak bisa dipindahtangankan. Detail perlombaan dan pendaftaran peserta lomba bisa melalui ini. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News