SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Mapolresta Sidoarjo digeruduk puluhan warga yang mengaku sebagai korban penipuan proyek apartemen PT Sipoa di Tambakoso Kecamatan Waru, Selasa (12/7/2022).
Kedatangan mereka dalam rangka menyerahkan barang bukti terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh pengembang tersebut.
Baca Juga: Jelang Ibadah Natal 2024, Polisi Gelar Patroli Obvit dan Cek Pengamanan Gereja di Sidoarjo
Samsul Huda, koordinator warga, mengatakan bahwa para korban sebenarnya ingin menyelesaikan perkara tersebut secara baik-baik. Berbagai upaya telah dilakukan, namun tak kunjung ada hasil.
Padahal, mereka sudah menunggu sejak 8 tahun silam untuk memiliki properti seperti yang dijanjikan perusahaan.
"Oleh karena itu, kami hari ini datang ke sini didampingi Siok ini sebagai ketua paguyuban kami dengan harapan keadilan hukum bagi kami bisa terwujud," cetus Samsul usai penyerahan berkas.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Samsul menegaskan, para korban hanya meminta pihak PT Sipoa mengembalikan uang yang sudah dibayarkan. Uang itu merupakan cicilan yang seharusnya diwujudkan sebagai apartemen atau properti yang dijual pihak PT Sipoa.
"Tapi kami di sini tak kunjung dapat kejelasan. Bahkan lahan yang awalnya bakal direalisasikan sebagai lahan properti dan kini statusnya bersengketa, malah beberapa waktu lalu dijadikan lahan untuk drag race," ujarnya.
Sementara ketua paguyuban korban, Tjandrawati Prajitno atau yang akrab disapa Siok, mengungkapkan korban dugaan penipuan dalam kasus itu mencapai 700 orang. Dari jumlah customer itu, total kerugian yang ditanggung mereka sekira Rp70 miliar.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Gebyar Polisi Sahabat Anak
"Ada beberapa berkas mulai dari draft legalitas, lalu flashdisk yang berisi fakta sirkuit drag race itu, dan berkas tambahan lainnya. Termasuk juga surat kuasa dari korban," ujarnya.
Ditanya terkait perkembangan kasusnya yang sempat dilaporkan melanggat UU ITE pencemaran nama baik, Siok membantah telah melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Siok menegaskan apa yang dia posting di laman instagram pribadinya merupakan fakta di lapangan, tidak mengada-ada atau bohong.
"Tentu itu bukan hoax, karena buktinya di lapangan sama yang di-share pihak Sipoa beda. Di lapangan proyeknya masih mangkrak. Bahkan dibuat untuk sirkuit drag race. Maka dari itu, para korban ini meminta untuk uangnya dikembalikan," pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News