KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bunda PAUD Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mendorong para orang tua memiliki kesadaran tinggi untuk memberikan gizi terbaik pada 1.000 hari kelahiran pertama (HPK). Upaya tersebut untuk mencegah anak-anak mengalami stunting.
Hal itu diungkapkan Ferry Silviana Abu Bakar dalam "Workshop Penguatan dan Pendampingan Penurunan Stunting Anak Usia Dini", di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
"Di periode itulah (1.000 HPK) perkembangan otak bertumbuh dengan sangat dahsyat. Gold period ini jangan sampai dibiarkan begitu saja dan jangan sampai terlewat. Anak-anak harus dapat gizi dan stimulasi yang baik. Kita tidak ingin di kemudian hari pertumbuhan anak-anak ini tertinggal," ujarnya.
Menurutnya, permasalahan stunting ini menjadi perhatian pemerintah. Bahkan Indonesia menempatkan kasus stunting dalam tugas utama sustainable development goals (SDGs). Menurutnya, penanganan stunting bukanlah hal mudah. Dibutuhkan kolaborasi dan konsistensi dari semua pihak agar stunting bisa dientaskan.
"Stunting ini tidak bisa kita atasi hanya dengan memberikan susu dan biskuit. Anak-anak stunting ini membutuhkan superfood dengan makanan bergizi seimbang. Susu hanyalah sebagai pelengkapnya. Ibu-Ibu muda juga harus memberikan ASI karena merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi," ungkap wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini menjelaskan pentingnya workshop penurunan stunting tersebut bagi orang tua. Sebab, dalam kegiatan itu dipaparkan pengetahuan bagaimana untuk menangani stunting. Sehingga semakin banyak pihak yang paham dalam penanganan stunting.
"Kegiatan seperti ini harus terus kita adakan dengan bermacam-macam audience. Memang kita harus kencang untuk penanganan stunting ini. Apalagi saat stunting menjadi fokus perhatian pemerintah," jelasnya.
Workshop ini diikuti 130 orang terdiri dari bunda PAUD tingkat kecamatan, pendidik PAUD, pengawas dan pemilik PAUD, serta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi).
Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat
Narasumber pada workshop ini adalah Widya Ayu Puspita dan Utin Ritayanti dari Balai Besar Guru Penggerak, dan Tim Pelatihan Calon Pelatih. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Marsudi, dan tamu undangan lainnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News