SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) gelar festival musik bertajuk 'Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang)' guna mengkal potensi terorisme di kedai 'Kopi dari hati & Toast Omy', Jalan Raya Taman Tiara No 3, Pagerwojo, Sidoarjo, Selasa (6/9/2022) malam.
Festival musik yang bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur (Jatim) diikuti belasan grup band dan penyanyi solo dari sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
Peserta festival musik wajib membawakan lagu berjudul Salam Indonesia Harmoni yang diciptakan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Dewan juri festival musik ini, dinilai oleh penyanyi Oppie Andaresta dan pencipta lagu, Ratna Koin. Nantinya, tiga nominasi terbaik akan dibawa ke tingkat nasional.
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Akhmad Nurwakhid mengatakan, festival musik tersebut digelar BNPT bermitra dengan FKPT di seluruh Indonesia, di 34 provinsi.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Menurutnya, kegiatan tersebut masuk dalam salah satu pendekatan pencegahan radikalisme dan terorisme melalui kebijakan Pentahelix.
"Pendekatan pentahelix melibatkan multipihak dari pemerintah baik kementerian, lembaga dan pemda, pihak civitas akademika melibatkan dunia pendidikan, media, melibatkan dunia usaha termasuk melibatkan komunitas yang ada di masyarakat, baik itu ormas keagamaan maupun ormas pecinta atau pegiat seni dan budaya," tuturnya.
Ia menambahkan, adanya kegiatan festival musik dan budaya dapat menangkal terorisme, karena pada dasarnya, teroris memiliki karakter anti seni dan anti budaya.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Nurwakhid menambahkan, selama satu sampai dua tahun ini sudah menurunkan indek potensi radikalisme. Tahun 2019, indek potensi radikalisme mencapai 38,4 persen turun menjadi 12,2 persen.
"Insyaallah di tahun 2022 ini akan turun terus di bawah 5 persen. Semoga. Tapi ini belum kita riset, doakan saja," tandasnya.
Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Timur, Hesti Armiwulan mengatakan pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendiri dan dibutuhkan partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Kolaborasi dan sinergi dari berbagai unsur perlu dilakukan salah satunya organisasi kemasyarakatan," tuturnya.
Ia mengatakan, pencegahan radikalisme terorisme tidak hanya dilakukan melalui dialog atau kegiatan di dalam ruangan saja, tetapi bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan.
Salah satunya, bisa dilakukan kontra radikalisme melalui konten, kata kalimat.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
"Juga bisa dilakukan melalui musik lagu dengan narasi sebagai upaya menanggulangi terorisme," ujarnya. (sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News