GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad menjenguk warga Kabupaten Gresik yang menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022).
Korban yang selamat, di antaranya dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma).
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Salurkan Santunan dari Baznas untuk 1.000 Anak Yatim
- Tak Kalah Mewah dengan Eksekutif, PT KAI Resmi Operasikan Kereta Ekonomi Generasi Terbaru
- Kepala BNPB Minta Penanganan Korban Gempa Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- 5 Kecamatan di Gresik Terdampak Gempa, 5.333 Bangunan Rusak dan 7 Warga Terluka
Setiba di RSI Unisma, bupati menuju ruang orchid, lantai 2. Ia menjenguk, Muhammad Refo Setiawan (19) warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, yang sedang menjalani perawatan lantaran mengalami patah kaki sebelah kiri.
Kepada bupati, Refo menceritakan awal mula tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Ia menceritakan, pukul 15.00 WIB, berangkat menuju malang bersama sembilan temannya dengan menggunakan mobil.
Setibanya di Malang, Refo dan teman-temannya langsung masuk di stadion. Saat itu, babak kedua sudah dimulai. Setelah peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, Refo yang berada di tribun berdiri berusaha keluar stadion di tengah situasi yang kacau.
"Kaki saya patah ketika berusaha menyelamatkan balita yang terjebak kerumunan. Saat itu saya terjatuh dari tangga pintu keluar dan tertimpa suporter lainnya dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah selama kurang lebih 10 menit. Saya terinjak-injak suporter sehingga mengalami patah kaki," ungkapnya.
"Saya bersama teman-teman akhirnya dilarikan di RSI Unisma untuk mendapatkan perawatan hingga hari ini," tambahnya.
Refo mengaku senang dikunjungi bupati. Ia juga bersyukur, lantaran semua biaya ditanggung pemerintah.
"Merasa bangga dijenguk Pak Bupati. Rela jauh-jauh dari Gresik kesini," ujarnya.