KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy didampingi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, mengunjungi keluarga korban tragedi Kanjuruhan di beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang.
Muhadjir Effendy mengungkapkan, santunan ini adalah bentuk perhatian dan empati pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
"Sebagai pribadi, saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan Bapak/Ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," katanya saat berada di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sementara menurut Risma -sapaan Tri Rismaharini-, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu, merupakan salah satu bencana sosial.
"Kejadian ini merupakan bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," ujar Risma.
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN
Saat ini, sudah sebanyak 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos, per Senin (3/10/2022). Nantinya, masing-masing ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp15 juta dan paket sembako.
"Jika korbannya dalam satu keluarga ada dua, kami juga akan berikan dua, begitu. Standarnya begitu. Kita berikan ini. Tak hanya itu, kita juga berikan sembako," kata perempuan yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Selain memberikan santunan kepada ahli waris, Kemensos juga telah bergerak membantu evakuasi korban di stadion saat terjadi kericuhan. Bantuan diberikan melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal.
Baca Juga: Rasakan Manfaat JKN Usai Kecelakaan, Peserta Asal Malang ini Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat
Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh indonesia, hingga hari ini, juga telah melakukan layanan dukungan psikososial bagi keluarga korban meninggal. Selain itu, memberikan dukungan bagi keluarga korban luka ringan maupun berat, baik yang ada di rumah sakit maupun yang sudah berada di rumah duka.
Kemensos, dalam hal ini juga melibatkan SDM PKH untuk mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia, maupun disabilitas. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam data yerpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai basis data penerima bantuan sosial.
"Tapi, ada yang khusus-khusus. Seperti misalkan, tadi bapaknya yang meninggal, kemudian anaknya masih sekolah, itu kita tangani khusus. Tadi, ada yang kuliah, tinggal beberapa semester, itu kita tangani khusus. Jadi, yang seperti itu, case-nya kita tangani khusus," bebernya.
Baca Juga: Peserta JKN di Malang Rasakan Manfaat Nyata Layanan PANDAWA
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basara, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Bupati Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tri Untari.
Kemudian Staf Khusus Menteri Sosial Bid. Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Program Kementerian Suhadi Lili, Staf Khusus Menteri Sosial Bid. Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi, dan Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur I Ketut Supena.(adi/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News