SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan gedung asrama putra di Pondok Pesantren Al Fattah, Sidoarjo, Minggu (9/10/2022). Saat itu, ia menegaskan 4 hal dalam proses belajar mengajar, terutama bagi santri, yakni ta'lim (pengajaran), tadris (pembelajaran), ta'dib (kesantunan), dan tarbiyah (pengasuhan).
"Empat konsep pendidikan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membentuk manusia yang berakhlakul karimah, sekaligus pintar dan benar. Semua lembaga pendidikan punya tugas dan fungsi terkait empat item ini," ujarnya.
Baca Juga: Khofifah Siapkan Tim Data Center untuk Kawal Perolehan Suara di Seluruh TPS Jatim
Menurut dia, tarbiyah atau proses pengasuhan bisa berjalan lebih intens ketika santri berada di pesantren yang berbasis asrama. Kemudian, lanjut Khofifah, Ta'dib atau proses keberadaban atau kesantunan bisa dijaga, diintroduksi, dan diamalkan secara lebih intens.
"Oleh karena itu, harapannya adalah ketika ada profesional dari berbagai sektor maka penguatan dari sisi kesantunan atau keberadaban sangatlah penting. Termasuk kekuatan dari pengasuhan itu juga penting," tuturnya.
Gubernur memaparkan, sejumlah format pendidikan jika dikemas dalam pendidikan di pesantren menjadi sebuah lembaga yang dapat menghadirkan Islam rahmatan lil alamin. Artinya, Islam yang meneteskan dan menyemai damai dan kasih bagi seluruh alam dan membangun hubungan harmoni antara manusia dengan manusia juga antara manusia dengan alam.
Baca Juga: Sukses Majukan Desa, Khofifah Dianugerahi Penghargaan Figur Akselerator Kemajuan Jawa Timur
"Menyemai kasih bagi lingkungan hidup berarti tidak merusak lingkungan. Misalnya untuk mewujudkan target net zero emisi, maka bagaimana hubungan antara manusia dengan alam itu bisa dibangun," ucapnya.
"Misalnya dengan nandur, hubungan manusia dengan alam dibangun dengan melakukan katakan efisiensi dari teknologi yang bisa memberikan kemudahan-kemudahan dari aksesibilitas seluruh kehidupan masyarakat. Ini hubungan manusia dengan alam," imbuhnya.
Di pesantren, kata Khofifah, hubungan antara manusia dengan Allah serta hubungan antara manusia dengan manusia sudah kuat. Tinggal bagaimana membangun keseimbangan serta menguatkan hubungan antara manusia dengan alam.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
"Kalau menghadirkan Islam rahmatan lil alamin, maka sesungguhnya hubungan antara manusia dengan alam juga harus menjadi satu kesatuan dari pola pembelajaran dan pola dakwah kita," ungkapnya.
Selain membangun hubungan antara manusia dengan alam, Khofifah menekankan pentingnya membangun hubungan manusia dengan manusia dengan penuh kasih dan menjauhkan dari penggunaan kekerasan. Khofifah mengajak santri untuk menyemai kasih, bangun kedamaian, bangun persatuan, dan kuatkan persaudaraan.
"Ini bagian dari hubungan manusia dengan manusia. Jauhi kejerasan.,bangun saling kasih antar sesama" pungkasnya.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah Sidoarjo, Muhammad Fauzan, berharap pesantren menjadi pelopor untuk menjadi lembaga yang menerapkan nilai-nilai rahmatan lil alamin. Dengan mengedepankan akhlak yang baik supaya tidak terjadi kekerasan baik itu di lembaga Didik maupun di rumah tangga.
"Dengan dukungan SDM dan sarana prasarana dari Pemprov Jatim kita bisa mewujudkan hal tersebut," kata Fauzan.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono. Mengacu pada rahmatan lil alamin, maka tidak hanya pembelajaran saja yang diberikan kepada santri, melainkan pembelajaran akhlak juga harus ditanamkan kepada para santri di pesantren.
Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
"Tidak hanya mengajar saja tetapi implementasi juga dilakukan sehingga santri-santri menjadi pribadi yang membawa rahmat, dapat menyatu dengan sesama manusia dan alam" jelasnya.
Adapun acara peresmian gedung bagi santri putra di Ponpes Al Fattah yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah turut dihadiri dan disaksikan anggota DPRD Provinsi Jatim Komisi C Khulem Junaedi, Ketua Yayasan PP Al Fattah, Nurul Huda, Para Pengurus Ponpes PP Al Fattah dan Para Santri PP Al Fattah. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News