LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyerahkan 19 Surat Keputusan (SK) kepada Kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Lamongan, Kamis (20/10/2022).
Ia menyebut, ini merupakan bantuan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang telah memberikan legalitas melalui SK dengan tujuan menumbuhkan kegiatan produktif serta menambah kesejahteraan masyarakat sekitar hutan di Lamongan.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Kita tahu bahwa potensi hasil hutan ini bermanfaat dan mayoritas produksi pangan berasal dari hutan. Jadi dengan SK selain merubah status legal pengguna yang akan menggarap lahan hutan, juga akan menambah produktivitas petani," kata Emil di Wisata Hutan Pelangi G Park, Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Lamongan.
Selain itu, pemerintah juga hadir memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana ekonomi produktif pertanian kepada 6 kelompok tani di Lamongan. Fasilitas yang diberikan berupa autoclave, alat press baglog, mesin spinner, dan masih banyak lagi sebagai bentuk dukungan agar semakin inovatif dalam melakukan kegiatan pertanian.
Bantuan dari pusat akan dikelola baik oleh Pemkab Lamongan melalui pendampingan, hal tersebut diungkapkan oleh Asisten 1 Kabupaten Lamongan Fakhrudin Ali Fikri. Sebab, hutan merupakan salah satu potensi mayor di Lamongan dengan luas 31 hektare hutan produktif dan 225 hektare hutan lindung.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Di Lamongan keberadaan hutan sangat luas karena 92 desa di Lamongan berdampingan dengan hutan. Sinergi Pemkab Lamongan juga akan diberikan dengan memberikan pendampingan agar pengelolaan hutan efektif, sehingga tidak menimbulkan bencana karena kerusakannya," paparnya.
Ia menjelaskan, Pemkab Lamongan juga sedang mengupayakan pengalihan lahan hutan menjadi kebun produktif. Yang akan dibudidayakan tanaman jagung dan mangga karena keduanya merupakan tanaman yang cocok ditanam di Kota Soto. (qom/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News