Misi Dagang Perdana Jatim-Aceh Catat Nilai Transaksi Rp197,02 Miliar dalam 8 Jam

Misi Dagang Perdana Jatim-Aceh Catat Nilai Transaksi Rp197,02 Miliar dalam 8 Jam Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin misi dagang dan investasi di Aceh.

BANDA ACEH, BANGSAONLINE.com - Gubernur memimpin langsung misi dagang dan investasi yang pertama kali digelar antara Jawa Timur dan Nangroe Darussalam, Selasa (25/10/2022). Dalam agenda ini tercatat nilai transaksi ratusan miliar rupiah dalam beberapa jam.

"Jatim dan telah menjalin hubungan dagang yang luar biasa. Berdasarkan data BPS, total tahun 2021 tercatat Rp34,12 miliar. Alhamdulillah hari ini selama delapan jam tercatat 33 transaksi dengan total nilai Rp197,02 milliar," kata .

Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas sebesar Rp161,8 miliar. Beberapa komoditas yang disuplai Jatim untuk antara lain bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit, kerja sama pengelolaan kawasan industri, serta, alat kesehatan. 

Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas mencapai Rp35,1 miliar untuk beberapa komoditas, antara lain udang vaname, kopra, kas, dan kepiting soka. Gubernur mengatakan bahwa kegiatan itu ialah bentuk  kolaborasi lintas sektor yang dilakukan dengan provinsi mitra. 

Hingga saat ini, kata , Jawa Timur telah menggelar misi dagang ke-27 provinsi. Ia mengaku terus berupaya untuk mendongkrak neraca perdagangan antarprovinsi melalui misi dagang dan investasi.

Menurut dia, misi dagang antara Jawa Timur dan adalah hubungan kerja sama yang dilakukan secara proaktif, sehingga neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak.

"Sebetulnya ini adalah two way traffic program yang melibatkan kedua provinsi sama-sama proaktif," tuturnya.

Dengan bertemunya para pelaku usaha dari Jawa Timur dan dalam misi dagang ini, Gubernur berharap akan meningkatkan potensi produk-produk yang dihasilkan. Di antaranya produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis serta peluang investasi lainnya.

Hal ini, lanjut Gubernur , dilakukan secara terintegrasi, dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.

"Semoga Misi Dagang kali ini mampu memberikan manfaat bagi Jawa Timur maupun terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional," harapnya.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan pada Triwulan II 2022 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,74 persen (y-on-y) bila dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi di Jawa Timur yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertanian.

Pada periode Triwulan II 2022, lanjutnya, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,31 persen terhadap PDRB Jawa Timur, sektor perdagangan 18,42 persen dan sektor pertanian sebesar 11,95 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 39,32 persen terhadap PDRB Jawa Timur.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO