LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lamongan meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Wilayah yang dipimpin Yuhronur Efendi itu dinobatkan sebagai Pemerintah Kabupaten/Kota Pendukung Ekspor dalam kegiatan Ekspor Festival Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
"Alhamdulillah, bahagia sekali. Penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya di Jawa Timur, dan di tahun 2022 ini hanya diberikan kepada dua kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Lamongan dan Sidoarjo," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai menerima penghargaan, Selasa (1/11/2022).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Penghargaan itu diperoleh berkat perhatian dan upaya untuk mendongkrak perekonomian daerah melalui program dan anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan ekspor yang dilakukan OPD terkait.
Tidak hanya memiliki perhatian lebih dalam produksi dan distribusi perdagangan di tingkat lokal melalui program P3DN (Penggunaan dan Pemasaran Produk dalam Negeri), Pemkab Lamongan juga melaksanakan program pengembangan ekspor melalui berbagai pembinaan dan sosialisasi, pameran dagang, hingga misi dagang bersama Pemprov Jatim.
Pada 2021, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan mencatat 16 unit usaha dan 2 sentra industri yang sudah melakukan ekspor dengan tujuan ekspor 16 negara di 5 benua, dan pada tahun ini jumlah pelaku ekspor Lamongan bertambah menjadi 18 unit usaha dengan 2 sentra industri dengan tujuan 46 negara di 5 benua.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Yuhronur menambahkan, nilai ekspor Lamongan mencapai Rp1,8 triliun saat itu, dan tahun ini ditargetkan Rp2 triliun dengan sementara hingga Oktober nilainya Rp1,3 triliun. Selain itu, Desa Tenun Ikat Parengan di Kecamatan Maduran diresmikan menjadi salah satu Desa Devisa Jawa Timur.
"Ini masih akan bertambah (nilai ekspor), dan InsyaAllah bisa melebihi target. Semoga ke depan lebih banyak lagi, karena potensi industri yang dimiliki Lamongan sangat luar biasa. Desa tenun ikat Parengan masuk menjadi salah satu dari enam Desa Devisa yang diresmikan di Jawa Timur," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Anang Taufik, mengatakan bahwa Desa Devisa merupakan program pendampingan berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas untuk memberikan kesempatan kepada wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Dengan penetapan Desa Devisa ini, nanti Pemprov Jatim bersama LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) dan Kemenkeu Satu akan memberikan pendampingan kepada Desa Tenun Ikat Lamongan," kata Anang. (qom/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News