SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa penguatan potensi lokal menjadi salah satu strategi jitu dalam upaya percepatan kebangkitan Indonesia pascapandemi Covid-19.
Menurut dia, tidak sedikit potensi lokal yang harus terpinggirkan karena kalah saing dengan berbagai produk asing yang membanjiri pasar Indonesia. Padahal secara kualitas, kata Khofifah, produk-produk lokal itu jauh lebih baik.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Saya yakin, kualitas produk-produk lokal akan semakin baik dan dapat bersaing dengan produk negara lain, sejalan dengan upaya pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasa," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di BPSDM Jawa Timur, Surabaya, Selasa (8/11/2022).
Gubernur menyebut, apabila potensi lokal dapat diolah dan dikembangkan secara massif, ada nilai tambah bagi ekonomi nasional. Maka dari itu, lanjut Khofifah, pemerintah harus mampu menemukenali berbagai potensi lokal yang punya prospek bagus di pasar.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
"Selanjutnya kita harus mendorong mereka untuk memperbaiki kualitas, memperbaiki kemasan barang dan juga meningkatkan kualitas pemasaran agar mampu bersaing dengan produk luar negeri," ucapnya.
"Kita harus mampu memanfaatkan secara optimal pasar dalam negeri dan daya beli masyarakat yang sangat besar agar mampu mempercepat pemulihan ekonomi negeri ini," tuturnya menambahkan.
Ia menjelaskan, bertemunya banyak kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dari aneka latar belakang daerah, suku, budaya dalam PKN II diharapkan mampu memberikan perspektif baru terkait potensi local untuk direplikasi di daerah lain di Indonesia. Salah satunya, sebut Khofifah, adalah kesempatan bagi potensi desa devisa yang baru.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Saat ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sedang mengembangkan Desa Devisa yang memiliki kualifikasi tertentu. Desa ini haruslah memiliki produk khasnya sendiri, yang layak untuk mendapatkan bantuan ekspor dari LPEI.
"LPEI sedang mengembangkan Desa Devisa dengan kualifikasi tertentu. Desa-desa ini punya potensi untuk ekspor, tapi aksesnya terkoneksi melalui apa? Semoga PKN II ini nanti bisa menjadi sarana konektivitas yang saling menghubungkan," kata Khofifah.
Gubernur yang memakai Tenun Gedog khas Tuban itu pun mencontohkan potensi desa devisa baju yang dikenakannya. Ia mengatakan bahwa Batik Tulis Tenun Gedog tersebut sudah ada jauh sebelum zaman Majapahit. Yang artinya, seni dan budaya batik ini telah ada sebelum Batik Jogja dan Solo.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Setelah mengetahui sejarah dan ternyata memiliki kualitas yang baik, Gubernur Khofifah pun kemudian mendaftarkan desa produsen Tenun Gedog ini ke LPEI. Alhasil, desa tersebut pun mendapatkan status sebagai desa devisa, dan menerima bantuan untuk mentoring dari LPEI.
Gubernur mengimbau, agar BPSDM yang terlibat dalam PKN II jeli dalam menemukenali potensi-potensi macam ini melalui ASN peserta pelatihan dari daerah tertentu. Apalagi, BPSDM memang memiliki fungsi untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan sumber daya manusia di daerahnya.
Tak hanya itu, muatan lokal lainnya yang dicontohkan oleh Khofifah adalah adanya Badan Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari, Kabupaten Malang, yang meningkatkan produksi daging di Jatim. Ia pun menyarankan penanaman mangrove di daerah-daerah pesisir.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Sinkronisasi program pelatihan kepemimpiban dengan berbagai kurikulum, bagaimana inovasinya, digital ekosistemnya, yang saya sarankan adalah konten lokal yg bisa memberikan perspektif baru di luar kurikukum," urai Khofifah.
"Muatan lokal inilah yang dapat memberikan nilai tambah dan perspektif baru bagi kita semua. Katakanlah sebagai kompetensi teknis bagi ASN. Saya meyakini masung - masing Provinsi memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif," imbuhnya
Senada dengan gubernur, Kepala LAN RI Adi Suryanto berharap acara tahunan yang diselenggaeakan oleh LAN ini dapat menjadi forum komunikasi awal yang menguatkan sinergi antar BPSDM di Indonesia dalam rangka memberikan penguatan core values pada para ASN.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Acara ini merupakan acara strategis yang diselenggarakan oleh LAN tiap tahun sebagai koordinasi awal untuk membangun komunikasi dan sinergi untuk PKN II. Semoga core values dapat tertanam dengan baik di diri para ASN dan masukan atas kurikulum baru local content ini dapat memberikan kita perspektif baru," kata Adi.
Dalam Rapat koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II tahun 2022 ini diikuti oleh 70 orang dari 23 lembaga BPSDM di seluruh Indonesia. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News