Dinkes Kota Kediri Ajak Kader Kilisuci Ikuti Bimtek TBC

Dinkes Kota Kediri Ajak Kader Kilisuci Ikuti Bimtek TBC Kader Kilisuci yang telah dipilih Dinkes Kota Kediri saat mengikuti Bimtek tentang TBC. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot melalui dinas kesehatan (Dinkes) mengajak 1.870 kader Kilisuci untuk mengikuti bimbingan teknis terkait  (), Selasa (8/11/2022). 

Dinkes Kota telah membentuk kader Kilisuci sebagai ujung tombak yang akan bergerak, serta bergerilya untuk menganalisa, menemukan, dan memantau penderita  dalam rangka memutus mata rantai salah satu penyakit mematikan itu.

Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan

Ribuan kader Kilisuci yang telah dipilih secara bergilir bakal diberikan ilmu dan wawasan tentang , mulai dari cara mengenalinya, pengobatan, hingga pencegahan penyebaran . Agenda tersebut berlangsung 3 hari (8-10 November 2022).

Kegiatan ini akan diikuti oleh 230 kader secara bergilir, hari pertama diikuti 75 kader dari Kecamatan Mojoroto, hari kedua diikuti oleh 85 kader dari Kecamatan Kota, dan terakhir akan diikuti 70 kader dari Kecamatan Pesantren.

Selain sebagai upaya membekali ilmu dan pengetahuan para kader Kilisuci, bimtek program itu juga sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang jatuh pada tanggal 12 November nanti

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan

Kepala Dinkes Kota , Fauzan Adima, menjelaskan bahwa banyaknya temuan ini justru memacu pihaknya untuk dapat menemukan lebih banyak lagi penderita , demi menuntaskan dan memutus penyebarannya di Kota Tahu. Ia menyebut, jumlah kasus yang ditemukan di Kota sudah mencapai 815 penderita hingga akhir Oktober 2022.

"Jumlah ini bisa terus bertambah hingga akhir tahun. Semakin banyak temuan penderita, akan membuktikan kinerja dari kader Kilisuci," ujarnya.

Meski jumlah temuan tersebut cukup besar, kata Fauzan, sekitar 80 persen kasus atau 652 penderita telah mendapatkan pengobatan yang intensif selama 6 bulan dan telah dinyatakan sembuh, sedangkan sisanya masih harus menjalani pengobatan rutin selama 6 bulan.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

"Memang untuk pengobatan penderita , pasien harus mengkonsumsi obat secara teratur selama 6 bulan, agar bakteri mycobacterium tuberculosis benar-benar mati. Pada fase pengobatan ini kader juga memiliki peran yang cukup penting demi mendukung kesembuhan pasien ," paparnya.

Ia menuturkan, pemerintah daerah setempah menaruh harapan besar pada kader Kilisuci dalam membantu dinas kesehatan untuk menuntaskan kasus di Kota .

"Kita Pemkot tidak akan mampu bekerja sendiri untuk menemukan dan memantau pasien . Saya ucapakan terimakasih kepada para kader Kilisuci yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab," pungkasnya. (uji/mar)

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO