Wakil Ketua DPRD Jatim Minta Maaf Usai Ditahan KPK

Wakil Ketua DPRD Jatim Minta Maaf Usai Ditahan KPK Wakil Ketua DPRD Jatim Minta Maaf Usai Ditahan KPK. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSA ONLINE.com - Sahat Tua P. Simanjuntak selaku Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 mengaku bersalah setelah ditahan oleh terkait dugaan suap pengelolaan dana hibah. Sahat menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak keluarga dan masyarakat Jawa Timur.

"Saya salah, saya salah, dan saya minta maaf kepada semuanya, khususnya masyarakat Jawa Timur dan keluarga", ujar Sahat kepada wartawan di Gedung Merah Putih , Jakarta pada Jum'at (16/12/2022).

Baca Juga: KPK Periksa Bupati Karna di Polres Bondowoso, Sejumlah Nama ini Turut Masuk Jadwal

Selain Sahat, terdapat empat orang yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap ini, yaitu Rusdi sebagai staf ahli Sahat, Abdul Hamid, Ilham Wahyudi sebagai Koordinator Lapangan Pokmas dan Kepala Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang sekaligus Koordinator Kelompok Masyarakat/Pokmas.

Seluruh tersangka langsung ditahan selama 20 hari terhitung mulai dari 15 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023. Sahat ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) pada Pomdam Jaya Guntur. Lalu, Rusdi dan Abdul Hamid ditahan di Rutan pada Kavling C1. Sedangkan Ilham ditahan di Rutan pada Gedung Merah Putih.

Sahat dan Rusdi selaku penerima suap mendapatkan an atas pelanggaran Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi

Sementara, Ilham dan Abdul Hamid selaku pemberi suap disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Penetapan tersangka ini menindaklanjuti Operasi Tangkap Tangan () yang dilakukan oleh di Surabaya pada hari Rabu (14/12/2022) malam. Tim saat itu mengamankan bukti pecahan rupiah, dolar Singapura dan dolar Amerika dengan keseluruhannya sebanyak Rp 1 Miliar.

(ans) 

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO