Pemilu 2024 Kembali Proporsional Tertutup, Nasdem Kritik Pernyataan Ketua KPU

Pemilu 2024 Kembali Proporsional Tertutup, Nasdem Kritik Pernyataan Ketua KPU Willy Aditya, Ketua DPP Partai NasDem. foto : istimewa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua DPP Partai Willy Aditya mengkritik statement Ketua Hasyim Asyari yang melontarkan wacana sistem pada pemilu 2024. Selain tidak patut dan tidak etis, pernyataan tersebut juga melangkahi wewenang dan kapasitasnya.

"Demokrasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tetapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang saja," kata Willy, dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi

Anggota DPR RI ini menerangkan, sistem pemilu jika benar kembali ke sistem , maka terjadi kemunduran luar biasa.

"Selain menutup peluang rakyat untuk mengenal caleg (calon legislatif), rakyat juga dipaksa memilih 'kucing dalam karung," ujar eksponen aktivis '98 itu.

Wakil Ketua Baleg DPR ini menerangkan, sistem proporsional terbuka adalah antitesis dari sistem sebelumnya.

Baca Juga: Penetapan Pemenang Pilkada Kota Batu 2024 Masih Tunggu Putusan MK, Mengapa?

"Sistem proporsional terbuka dahulu dipilih untuk menjawab persoalan kesenjangan representasi. Ada kelemahan pengenalan dan saluran aspiratif rakyat dengan wakil rakyatnya. Dengan kembali ke artinya demokrasi kita mengalami kemunduran," terangnya.

Willy juga mengingatkan, jika kita menggugat oligarki maka sistem justru representasi dari hal tersebut. Di dalam sistem semacam itulah “perlombaan” untuk mendapatkan nomor urut kecil menjadi pertarungan tersendiri di dalam partai. Selain itu, asal dekat dengan penguasa partai maka soal kinerja yang buruk tidak akan pernah menjadi soal.

"Proporsional terbuka memungkinkan beragam latar belakang sosial seseorang untuk bisa terlibat dalam politik elektoral. Dengan sistem semacam ini pula, warga bisa turut mewarnai proses politik dalam tubuh partai," terangnya.

Baca Juga: Duga Adanya Pelanggaran TSM di Pilkada Sampang, Paslon Mandat Ajukan Gugatan ke MK

Politikus muda dari ini tidak menyangkal masih ada pekerjaan rumah (PR) dan kekurangan dalam sistem pemilu yang dijalankan saat ini.

"Namun jangan karena kekurangan yang ada, pilihannya adalah kemunduran. Itu sesat pikir namanya. Kalau kita ingin memperbaiki, maka harus maju cara berpikirnya, bukan beromantisme dengan sistem lama yang dulu kita koreksi sendiri," ujar Willy.

Ketua DPW Partai Provinsi Jawa Timur Sri Sajekti Sudjunadi juga menyoroti pernyataan Ketua RI Hasyim Asyari terkait kemungkinan pemilu 2024 kembali . Sajekti meminta tidak membikin gaduh dan mengkhianati rakyat untuk berdemokrasi.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi

" jangan menciptakan problem dan kegaduhan baru dalam kehidupan nasional, dan bahkan membuat kemunduran demokrasi kita," ujar Sri Sajekti Sudjunadi.

Perempuan energik yang biasa disapa Kakak Jess meminta fokus melaksanakan tugasnya menyelenggarakan pemilu sesuai undang-undang yang berlaku saat ini. Serta melaksanakan tahapan pemilu dengan jurdil (jujur dan adil), terbuka dan berintegritas tinggi.

" jangan menafikan partisipasi politik rakyat dalam pemilu yang sedang tumbuh dan bergairah," pungkasnya. (mdr/ns)

Baca Juga: KPU Tuntaskan Hitung Suara Pilbup Mojokerto, Gus Barra Tinggal Tunggu Dilantik Jadi Bupati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO