Songsong Era Dobel Disrupsi, Gubernur Khofifah Ajak Seluruh Jajaran Pemprov Jatim Adaptif-Produktif

Songsong Era Dobel Disrupsi, Gubernur Khofifah Ajak Seluruh Jajaran Pemprov Jatim Adaptif-Produktif Gubernur Khofifah usai mengikuti Refreshment Manajemen Pemerintah Tahun 2023 di lingkup Pemprov Jatim yang digelar di Malang.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur  mengajak seluruh (aparatur sipil negara) dan kepala OPD di lingkup untuk adaptif, serta memiliki loyalitas dan integritas dalam menjalankan program-program pemerintahan, terutama dalam hal pelayanan publik.

Menurut dia, hal tersebut sangatlah penting dalam rangka menghadapi era dobel disrupsi, di mana hal ini tidak hanya disebabkan perkembangan digitalisasi, tapi juga ditambah disrupsi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

“Belajar dari apa yang disampaikan Prof. dan Prof. , bahwa kita sedang mengalami . Untuk itu kita harus belajar mengubah mindset atau cara pandang dalam menjalankan pemerintahan. Serta memberikan loyalitas untuk terciptanya public trust,” paparnya usai mengikuti Refreshment Manajemen Pemerintah Tahun 2023 di lingkup di Malang, Kamis (12/1/2023) malam.

"Kita harus adaptif, terus belajar, dan mengembangkan diri. Harus mencoba memikirkan cara-cara yang tidak biasa, yang lain dari biasanya guna melayani masyarakat lebih baik lagi," tuturnya menambahkan.

Ia menyebut, para dan Kepala OPD dituntut untuk memiliki pola pikir out of the box di era dobel disrupsi ini. Dengan demikian, mereka mampu menghasilkan gagasan dan kebijakan baru serta dapat mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan warga, sehingga mampu efektif dalam menjalankan program bagi masyarakat.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Tidak hanya itu, kata , termasuk para kepala OPD harus memiliki integritas dan komitmen yang kuat untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang prima dan obyektif bagi masyarakat.

“Di era double disruption ini kita harus kaya ide, senang bereksplorasi, belajar hal baru dan mampu melihat masalah secara holistic. Dengan begitu kita memiliki kemampuan untuk menangani permasalahan yang sangat beragam saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Dalam menghadapi perubahan dinamika global saat ini, para dan Kepala OPD diminta memiliki kemampuan untuk membaca atau menganalisis oermasalahan secara menyeluruh dan kritis, untuk menyiapkan langkah-langkah dan strategi apa yang harus dilakukan agar setiap masalah yang dihadapi dapat diseleseikan dengan baik.

“Kita juga harus fokus mana yang menjadi prioritas utama kita dalam program-program pembangunan. Hal ini agar kita dapat memaksimalkan upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata .

“Saya berharap refreshment ini memberikan penyegaran sesungguhnya pada para Kepala OPD. Penyegaran pada cara berpikir kita agar mampu merespon perubahan karakter masyarakat ini,” imbuhnya.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Sementara itu, Founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mengatakan pentingnya jiwa penuh integritas agar dimiliki oleh setiap Kepala OPD di lingkungan . Menurutnya, posisi JPT atau Jabatan Pimpinan Tinggi memiliki tugas besar dalam menyiapkan program bagi pembangunan sesuai kapasitasnya masing-masing.

"Integritas itu adalah karakter yang harus dipegang teguh oleh setiap pimpinan OPD baik saat dilihat maupun tidak dilihat oleh orang lain," pesannya.

Dirinya melanjutkan, untuk menjadi seorang pemimpin yang adaptif sekaligus produktif di era dobel disrupsi diperlukan pemahaman atas cara berpikir yang tepat. "Segala sesuatu harus dimulai dari pikiran. Kalau kita berpikir akan gagal, maka kita akan gagal," tegasnya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Untuk itu, ada lima hal yang perlu dirubah untuk mendapatkan cara berpikir yang tepat, yaitu, cara pikir, persepsi, ekspektasi, sikap, tingkah laku dan performa.

Di tahun yang baru, diharapkan para Kepala OPD bisa memiliki cara berpikir yang baru dalam mendukung setiap program kerja yang diusung oleh Gubernur . Dengan Big Picture dan Focused Thinking para kepala OPD diharap bisa memiliki prioritas yang reliable dan konsentrasi pada hal-hal kecil namun berdampak besar.

Tidak hanya itu, setiap kepala OPD juga harus memiliki berbagai karakter berpikir seperti simplicity thinking, creative thinking, realistic thinking, dan strategic thinking. Ditambah juga dengan possibility thinking, reflective thinking, populer thinking, shared thinking, unselfish thinking, dan bottom line thinking.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Selain Prof. Rhenald Kasali, turut hadir sebagai pemateri Prof. , DEA. Kepada seluruh jajaran pimpinan OPD yang hadir, dirinya menekankan pentingnya menjadi pemimpin yang memungkinkan melakukan perbaikan atau Enable Leadership sekaligus pemimpin yang terus mau belajar.

"Seluruh jajaran pimpinan harus menjadi pemungkin (Enabler). Memungkinkan yang tidak/belum Mungkin dan Menjadi Expert. Untuk itu kita harus menjadi bagian dari solusi bukan bagian dari persoalan," ungkapnya.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

Sebagai pembelajar sejati, seorang pemimpin patutnya juga memahami Siklus Pembelajar Sejati, yaitu They know how to do and they can do. Mereka harus berfokus pada perubahan, kompetisi, dan sinergi, bahkan mampu mengelola stres nya untuk tetap memberikan performa yang optimal bagi pemerintahan dan masyarakatnya.

"Nantinya, pengetahuan akan menentukan segalanya. Bukan yang paling kuat atau paling pintar yang akan bertahan, tetapi yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan lah yang mampu bertahan sebagai pemenang," tandasnya.

Untuk itu, Prof. Nuh juga mengimbau agar para bisa keluar dari comfort zone sehingga menantang dirinya untuk terus melakukan perubahan. Salah satunya dengan menerapkan pola pikir disiplin, respectful, creating, critical, dan syinthesizing.

Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang

"Menjadi Inovatif berarti dikaitan dengan kreatitas dan inovasi. Jadi, jika kita selalu melihat permasalahan melalui sudut pandang pola pikir tersebut akan menjadi lebih mudah dipahami. Maka, marilah kita Menjadikan kerja dan prestasi sebagai investasi kekinian dalam keabadian," pungkasnya.

Saat Refreshment Manajemen Pemerintah Tahun 2023 di hari kedua, gubernur secara khusus mengikuti seluruh rangkaian hingga malam, dan peserta yang mengikuti pun ditambah, tidak hanya para Kepala OPD atau tingkatan Eselon II, namun juga para Sekretaris OPD atau tingkatan Eselon III dari seluruh OPD di lingkungan , agar mereka mendapa bekal untuk menggerakkan organisasi lebih berdampak pada peningjatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO