Imlek itu Spiritual atau Dansa Hura-Hura Dor! Dor! Dor! 10 Orang Tewas

Imlek itu Spiritual atau Dansa Hura-Hura Dor! Dor! Dor! 10 Orang Tewas Dahlan Iskan

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ternyata perayaan di Amerika Serikat (AS) dan Asia sangat beda. Di AS, dirayakan dengan dan . Sementara di Asia justru penuh itas. Tapi kenapa sampai terjadi pembunuhan yang menewasakan 10 orang?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA pagi ini, Selasa, 24 Januari 2023. Atau di BANGSAONLINE di bawah ini. Selamat membaca:

Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu

INI tidak akan terjadi di Indonesia: di malam tahun baru . Tapi ini di Amerika: begitu banyak orang berpesta di ballroom, nyanyi-nyanyi, -dansi, dan.... DOR! DOR! DOR! Tidak ada yang meleset: 10 orang tewas di lantai , 10 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Yang tewas itu 5 perempuan, 5 laki-laki.

Anda sudah tahu kejadiannya di mana: . Anda sudah pernah ke sana: itulah kota yang hampir 2/3 penduduknya Tionghoa, Vietnam, dan Jepang. Saya pernah makan mie di dekat ballroom itu. Diajak drg Irawan, sahabat Disway yang tinggal di Arcadia, kota tetangga.

Berbeda dengan yang padat, inilah modern di Amerika. Sekitar 30 tahun lalu orang Tionghoa yang punya uang pindah dari ke sini. di pusat kota Los Angeles. sedikit di luarnya. Jaraknya hanya sekitar 20 Km. Dalam peta kota metropolitan Los Angeles ini mirip Alam Sutera-nya Jakarta.

Baca Juga: Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya

Orang menyebutkan sebagai Beverly Hill-nya . Memang, inilah pertama di luar pusat kota besar di Amerika.

Begitu terjadi penembakan tepat sasaran itu, kesan pertama yang muncul: ini pasti ada hubungannya dengan kebencian pada orang Asia. Khususnya terhadap Tionghoa. Terutama sejak Presiden Donald Trump berkoar bahwa orang Amerika menderita akibat Covid dari Tiongkok. Sejak itu begitu banyak orang Asia tewas ditembak atau jadi sasaran kebencian lainnya.

Isu anti-Asia seperti itu tidak muncul di lantai . Mereka melihat sendiri bahwa yang melakukan penembakan berwajah Asia. Wajah beneran. Buka wajah bertopeng motif Asia.

Baca Juga: WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi

Keesokan harinya Wajah Asia itu ditemukan tewas di dalam sebuah mobil di satu tempat: Torrance. Lokasi ini di sebelah barat pusat kota Los Angeles. Berarti dari ballroom itu, si wajah Asia melarikan mobil ke arah barat, melewati Los Angeles, masih terus ke barat, berhenti di lokasi itu. Bermalam di situ. Di dalam mobil. Atau keliling-keliling dulu. Yang jelas ia punya kesempatan memikirkan apa yang baru ia lakukan selama lebih 10 jam.

Mobil can warna putih itu memang sedang dicari polisi. Informasi akan kecurigaan pada mobil itu sudah menyebar ke polisi di mana pun.

Begitu ditemukan di Torrance, polisi memberi peringatan: agar pengemudi keluar mobil dengan tangan diangkat. Mobil sudah terkepung SWAT. Pukul 11.00 waktu setempat. Ini sekitar 13 jam setelah penembakan di ballroom.

Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik

Pun setelah peringatan diulangi. Tidak ada yang keluar dari mobil. Polisi mendekat dengan cara yang aman. Harus hati-hati. Belakangan banyak kejadian polisi ditembak justru ketika akan menangkap tersangka.

Si wajah Asia melihat dirinya terkepung. Lalu terdengar suara tembakan dari mobil itu. Ketika polisi membuka paksa pintu mobil pengemudinya sudah terkulai mati. Kelihatannya ia bunuh diri. Baru saja. Ada lubang di mobil akibat peluru dari si wajah Asia itu sendiri.

Namanya: Huu Can Tran. Umur: 72 tahun. Biasanya nama seperti itu orang Vietnam. Ketika masih disebut: berwajah Asia, banyak yang mengira ia orang Jepang. Apalagi kalau dilihat foto yang disiarkan polisi. Wajah berkaca mata dan bertopi kethu itu mirip wajah Jepang.

Baca Juga: Sindir Luhut, Susi: Bikin Part Pesawat Saja Bisa, Buat Sendok Garpu Undang China

Ternyata dari ballroom tadi si wajah Asia tidak langsung ke Torrance. Ia mampir dulu ke pesta lainnya di Alhambra. Jarak ke Alhambra hanya sekitar 12 km. Alhambra juga didominasi penduduk Tionghoa. Juga lagi ada pesta malam tahun baru di situ. Ada . Ia mau masuk ruang . Tapi langsung dikeroyok orang-orang di situ. Lari. Menuju mobil putih. Kabur.

Informasi soal mobil van putih pun bertambah kuat dari laporan di Alhambra tersebut.

Beberapa kota kecil di seputar memang mirip: juga didominasi warga Tionghoa. Yakni mereka yang ingin pindah dari di pusat kota tapi tidak bisa pindah ke : sudah terlalu mahal. Persaingan bisnisnya juga sudah sangat ketat. Yang penting masih di sekitar .

Baca Juga: Luhut Sebut China Mau Bangun Pabrik Sendok Garpu di RI, Pengamat: Jangan-Jangan Golok dan Arit juga

Polisi ''kabupaten'' Los Angeles (wilayah di luar batas kota Los Angeles) segera menyiarkan foto si wajah Asia. Maka spekulasi ras apa yang melakukan penembakan tidak jadi isu rasialis.

Beberapa wali kota di sekitar memang berada di ''kabupaten'' Los Angeles. Tapi ''kabupaten'' Los Angeles tidak punya bupati. Yang ada sheriff ''kabupaten'' Los Angeles.

Para wali kota itu langsung di bawah koordinasi gubernur California. Para wali kota di situ umumnya juga keturunan Tionghoa.

Baca Juga: Wapres Kiai Ma'ruf Amin Ingatkan Etika dan Budaya Malu saat Sambutan Tahun Baru Imlek

Pemilik ballroom itu sendiri juga pengusaha Tionghoa. Itulah lantai terbesar di ''Beverly Hill''- nya .

Siang hari banyak orang tua ber di situ. Oma dan Opa. Malam hari giliran yang lebih muda. Orang-orang tua itu punya pelatih khusus. Bule keturunan Spanyol. Ia melatih orang-orang tua yang mengisi hari akhirnya dengan . "Yang saya latih umumnya berumur 70 sampai 90 tahun," ujar pelatih di situ seperti ditulis The Los Angeles Times. "Generasi mudanya berumur 60-an tahun," tambahnya.

Tentu tidak perlu ada penembakan di arena pengisi hari tua seperti itu. Si wajah Asia perlu sasaran yang lebih bersifat .

Baca Juga: Makam Saad Bin Abi Waqas di China hanya Petilasan? Laporan BANGSAONLINE dari Tiongkok

Tahun 1980-an, kota juga disebut sebagai ''Little Taipei''. Itu ketika mayoritas penduduknya berasal atau keturunan Taiwan. Budaya Taiwan dominan di situ. Lalu belakangan tercampur dengan pendatang berdarah Vietnam.

Belakangan lagi membanjir yang dari Tiongkok daratan. Istilah ''Little Taiwan'' pun tidak disebut-sebut lagi.

Acara malam tahun baru itu sendiri rencananya dua malam. Saking banyaknya peminat. Juga lantaran acara seperti itu sudah mentradisi: setiap tahun meriah. Setiap tahun mengesankan.

Baru kali ini pesta malam kedua dibatalkan. Terlalu sedih apa yang terjadi di malam pertama.

begitu berbeda di Amerika. Di Asia malam adalah malam : malam sungkem kepada orang tua. Atau yang dituakan. Lalu makan bersama sekeluarga. Juga bagi-bagi hong bao.

Keesokan harinya masih acara : makan mie panjang umur dan mendatangi rumah famili yang dituakan. Sambil mengajak anak-anak untuk dididik: dijelaskan siapa mereka dan mengapa harus datang ke rumah mereka. Anak-anak juga senang diajak unjung-unjung seperti itu: dapat banyak hong bao.

Para "Perusuh" Disway pun hari ini bisa dapat hong bao: secara elektronik.

Di pesta itu tidak ada hong bao. Setelah diketahui pelakunya orang berdarah Vietnam maka motifnya menjadi tidak terlalu sensitif. Pasti bukan kebencian ras. Kemungkinan besar akibat kebencian lain: istri barunya suka di situ. Atau di Alhambra yang gagal ia masuki tadi.

Penembak sendiri sering sekali ke Star Ballroom. Ber. Sejak masih bersama istri pertama. Mereka sudah cerai di tahun 2005, tapi masih sering bertemu di situ.

Pun dengan istri yang sekarang. Sering ke ballroom tersebut. Cemburu rupanya tidak mengenal umur –tapi siapa tahu umur istrinya memang pantas untuk dicemburui. (Dahlan Iskan).

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO