SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menerima kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (24/1/2023).
Mereka ialah Chief Yasui Takehiko; Consul General Of Japan, Takeyama Kenichi; dan Deputi GM Railway Plaining Dept Nippon, Koei Kusunoki Katsuya. Gubernur menyebut, kedatangan JICA ke Jatim adalah untuk melaporkan hasil survei awal tentang pelaksanaan MRT di Surabaya yang diperkirakan segera masuk pada tahap Feasibility Studies (FS).
Baca Juga: Relawan Gus E Gelar Rakor di Sidoarjo untuk Kemenangan Bunda Khofifah-Mas Emil
JICA merupakan badan kerja sama internasional Jepang untuk mendukung rencana pembangunan MRT. Khofifah mejelaskan, keberadaan MRT (Mass Rapid Transportation) merupakan sebuah kebutuhan untuk menghasilkan transportasi publik yang cepat, aman dan nyaman, terutama untuk mengurai titik titik kemacetan di jam-jam padat di wilayah aglomerasi Surabaya yang akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih signifikan.
"MRT ini merupakan kebutuhan terutama untuk mengurai kepadatan dan kemacetan di daerah Aglomerasi Surabaya Raya antara Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Gresik hingga daerah lain di Jatim yang akhirnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
Gubernur menuturkan, proyek MRT merupakan proyek yang membutuhkan investasi hingga pendanaan yang tidak murah. Meskipun terdapat pembiayaan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Oleh karena itu, seluruh perencanaan harus dilakukan dengan maksimal agar transportasi publik bisa terintegrasi dan memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Jatim.
Menurut dia, mengurai kemacetan di Kota Surabaya membutuhkan integrasi dengan kawasan lain. Karenanya, MRT ini juga bisa dimulai dari pintu masuk Surabaya yang terhubung sejak di Bundaran Waru yang merupakan pertemuan dari titik antara Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, dan Jombang.
Tak hanya itu, di jam jam tertentu kawasan sekitaran Wonokromo hingga Kawasan Diponegoro membutuhkan perhatian serius guna mengurai kemacetan di Kota Surabaya. Ditempat yang sama, Chief Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko mengatakan, maksud kunjungannya ke Jawa Timur adalah membahas tentang perencanaan MRT di Kota Surabaya khususnya untuk FS yang akan di dukung oleh JICA.
Baca Juga: Warga Nganjuk di Pasar Berbek Nganjuk Full Senyum Disambangi Khofifah, Tukang Becak: Lanjutkan Bu!
Ia mengatakan, bahwa saat ini terdapat aktifitas yang sedang berjalan pada area yang dinaungi oleh JICA. Seperti MRT Jakarta hingga Smart City yang tersebar di beberapa wilayah dan akan memulai FS MRT di Surabaya.
"Kami membutuhkan dukungan Feasibility Studies untuk bersama sama meneliti, mempelajari alternatif rute mana saja yang menjadi titik urai kemacetan di Surabaya. Semoga FS ini bisa dimulai pada awal tahun depan," tutupnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News