SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Gubernur Khofifah Indar Parawansa genap empat tahun memimpin Jawa Timur. Banyak sekali prestasi yang telah ia torehkan.
Gubernur Khofifah selain cakap memimpin juga punya massa kongkrit. Tak aneh, jika ia diincar banyak pihak, terutama para Capres.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Tapi benarkah Khofifah kini punya dua kekuatan besar, yaitu sebagai pemimpin umat dan pemimpin teknokratis atau pemimpin administrator pembangunan?
Silakan simak tulisan wartawan kondang, yang juga mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA pagi ini, Senin 13 Februari 2023. Atau Anda baca di BANGSAONLINE di bawah ini. Selamat menikmati:
DIA terus sibuk membangun Jatim. Padahal godaan politik nasional begitu besar. Gubernur Khofifah Indar Parawansa kini ibarat gadis cantik—dia memang cantik—yang diincar semua siapa saja. Terutama di hari-hari pencalonan presiden Indonesia mendekati deadline-nya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Khofifah terus bersikap cool. Capres Prabowo Subianto, setahu saya, mengirim utusan. Silih berganti. Agar Khofifah mau jadi pasangannya: sebagai calon wakil presiden.
Anies Baswedan juga mengincar Khofifah. Nasdem, sebagai pengusung Anies sudah berusaha keras meminang Khofifah. Hanya Ganjar Pranowo yang belum serius mendekati Khofifah. Mungkin karena punya calon wakil presiden sendiri: Erick Thohir. Atau hanya karena belum waktunya meminang Khofifah.
Sejauh ini Khofifah masih diam. Jangankan menyanggupi. Memberikan kisi-kisinya pun tidak. Orang begitu sulit menebak ke mana arah Khofifah di percaturan politik nasional.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Dia terus memikirkan Jatim. Dia tidak ingin mendapat kesan meninggalkan tanggung jawab utama sebagai gubernur. Dia tidak terlihat membentuk jaringan relawan. Juga belum safari ke mana-mana. Dia terus safari di Jatim. Sabtu lalu saya bertemu di Takeran, Magetan. Sehari sebelumnya di Madiun.
Khofifah ingin mencatatkan prestasi maksimal di Jatim. Dia mewarisi jabatan gubernur-gubernur sebelumnya yang juga berprestasi. Kebesaran Jatim sebagai provinsi besar, kali ini ada di tangan gubernur wanita.
Meski baru sekali menyaksikan sendiri paparan Khofifah atas prestasi Jatim, saya sudah bisa mengambil kesimpulan: Khofifah sudah berhasil mentransformasikan diri dari seorang pemimpin organisasi masa wanita menjadi seorang teknokrat. Dia bisa bicara lugas mengenai angka-angka statistik yang rumit. Dia bisa menjelaskan apa yang terjadi di balik angka-angka itu: angka kemiskinan, angka tingkat pendidikan, angka pertumbuhan ekonomi, perimbangan wilayah desa-kota-pantai pun sampai ke soal tingkat kesehatan penduduk.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Khofifah tidak lagi bicara yang umum-umum seperti seorang pemimpin umat. Dia sudah selalu bicara program, bagaimana menerapkan program, target apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Lalu juga bicara evaluasi, sistem, dan mitigasi risiko. Semua capaian itu tidak saya uraikan di sini karena sudah ada laporan khusus yang membedahnya di halaman-halaman di Harian Disway ini.
Ciri-ciri keteknokratan seorang pemimpin terlihat pada Khofifah. Maka, sebenarnya dia sudah layak untuk masuk ke kancah kepemimpinan nasional. Maka, kini Khofifah punya dua kekuatan besar: sebagai pemimpin umat dan sebagai administrator pembangunan.
Sebagai pemimpin umat, Khofifah adalah ketua umum Muslimat NU. Bukan satu atau dua periode. Tapi sudah melegenda. Sebagai administrator, Khofifah pernah menjadi menteri, tapi membawahkan seluruh bidang kehidupan rakyat sudah teruji ketika menjabat gubernur Jatim ini.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Sebagai kepala daerah, Khofifah juga bisa ’’ngemong’’ bawahan. Termasuk ngemong wakil gubernur Jatim yang sangat muda, ganteng, populer, dan pintar: Emil Dardak. Pasangan ini tergolong yang bisa menyimpan unsur-unsur perbedaan. Gubernur bisa membagi tugas sehingga sang wakil merasa mendapat bagian tanggung jawab. Sang wakil juga bisa membawakan diri secara baik sehingga tidak tampak ingin di depan.
Sebagai rakyat Jatim, saya merasa bersyukur bahwa provinsi ini selalu mendapat gubernur yang berprestasi. Termasuk gubernur Khofifah yang sekarang ini. (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News