
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menyosialisasikan pentingnya pelatihan basic life support dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menggandeng Pokja Wartawan Jatim (Pokja Grahadi) membentuk jurnalis tangguh bencana.
Pelatihan dan sosialisasi digelar di Padusan Camping Ground Pacet Mojokerto, Kamis (16/2).
Baca Juga: Rakor FPRB Jatim, Kalaksa BPBD Ajak Relawan Rancang Aksi Bermanfaat untuk Bulan PRB 2025
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim Andhika N Sudigda, Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih, dan Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo, hadir dalam sosialisasi.
"Kami berharap rekan-rekan media bisa memberikan informasi yang sebenar-benarnya bagi masyarakat. Khususnya dalam hal kebencanaan," kata Gatot Soebroto.
Sosialisasi digelar sekaligus memberikan edukasi wartawan tentang pelatihan basic life support dan pertolongan pertama gawat darurat. Kemudian yang tak kalah penting adalah tata cara dan tata tertib dalam peliputan bencana.
Baca Juga: SPAB BPBD Jatim 2025 Sasar 10 Daerah
Menurutnya, edukasi kepada wartawan mengenai tata cara peliputan bencana sangat penting. Sebab, meskipun liputan mereka tentang kejadian bencana sudah sangat bagus, namun mereka terkadang tidak melihat keselamatan diri sendiri.
"Tolong jaga keselamatan diri sendiri saat meliput kejadian bencana. Serta hormati tradisi lokalnya, khususnya tata cara masuk ke wilayah bencana. Dan yang paling penting wartawan harus bisa P3K buat diri sendiri dan harus memahaminya," harapnya.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo, berharap wartawan juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Dan wartawan harus hadir untuk menjaga Jawa Timur untuk lebih tangguh.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama di Sektor Bencana, Minister Counsellor Kedubes Australia Kunjungi BPBD Jatim
"Wartawan yang tangguh bencana adalah wartawan yang bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Bila perlu kita harus buat buku panduan bagi wartawan terkait kebencanaan," pungkasnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News