JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengoptimalkan fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi dalam rangka mempertahankan dominasi pasar.
Hal tersebut seiring dengan industri semen nasional yang masih dibayangi tantangan besar pada tahun ini, mulai dari pasar yang kompetitif dan kelebihan pasokan. Lalu, melambatnya pertumbuhan permintaan semen yang masih didominasi sektor retail serta tingginya biaya energi.
Baca Juga: Unit Usaha SIG dan Pemprov DKI Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan dengan Beton Dekoratif
Direktur Supply Chain SIG, Adi Munandir, mengatakan bahwa fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan serta kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia, sekaligus berkontribusi pada efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas.
Pascaintegrasi dengan Semen Baturaja pada Desember 2022, SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen dan memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.
"Kami mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG. Bergabungnya Semen Baturaja, akan memperkuat jalur distribusi di Sumatra yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia," urai Adi
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
Untuk efisiensi jaringan logistik, SIG juga menerapkan model bisnis logistik terkonsolidasi (cargo consolidator). Model bisnis ini membantu perusahaan melakukan optimalisasi armada agar distribusi lebih fleksibel dan mencapai efisiensi dari peningkatan utilisasi. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
