SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah optimis pelaksanaan Pemilu 2024 di Jawa Timur akan berlangsung dengan tertib, jujur, adil, aman, dan juga lancar. Hal ini didukung dengan kondusivitas yang terbangun dari seluruh entitas di Jawa Timur, termasuk seluruh lintas elemen yang kini telah terbangun dengan harmoni.
“Di Jatim, kearifan lokal terbangun dengan sangat baik karena masing-masing entitas punya soliditas untuk menjaga harmoni,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Cangkrukan Menkopolhukam bertajuk 'Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju', Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Menurut dia, soliditas terwujud berkat upaya Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Harmoni. Apalagi, Harmonious Partnership menjadi ruh setiap program agar semua elemen dan entitas ikut diajak berbicara serta dilibatkan.
Gubernur menyebut, ada dua hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam diskusi Cangkrukan Menkopolhukam yang mengulas upaya untuk mewujudkan Tahun Politik 2024 bisa berjalan tertib, yakni melakukan pendekatan serta penguatan di sisi kultural dan spritual.
"Pendekatan kultural perlu dibangun dengan menjalin komunikasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta budayawan yang menjadi simpul-simpul di masyarakat. Sedangkan untuk pendekatakan dan penguatan spiritual saya rasa sudah ada dari sila ke satu Pancasila," paparnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Misalnya setiap Jumat, khotib dipesankan ikut berdoa untuk ketertiban, keamanan serta kedamaian bangsa dan agar masyarakat Indonesia tetap guyub rukun dan NKRI kokoh. Begitu juga di gereja-gereja, vihara, dan seterusnya ada do'a untuk kedamaian bersama,” tuturnya menambahkan.
Khofifah menekankan, harmonious partnership tidak bisa hanya dilakukan dengan pendekatan struktural, tetapi juga harus turut menjaring ide-ide kearifan lokal dari berbagai suku di seluruh daerah yang ada di Jatim. Ketika mereka saling bertemu, sesungguhnya perekat harmonious partnership semakin terbangun.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Selain itu, sinergitas serta upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, diikuti dengan tingkat Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jatim yang secara prosentase dinilai baik.
“Berdasarkan IDI metode baru tahun 2021 di Jatim mencapai 81,31 persen," imbuhnya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi melalui kegiatan ini, semakin menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan berbangsa dan bernegara sesama umat manusia.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Pra conditioning seperti ini akan sangat membantu bagaimana sebetulnya meeting of mind diantara seluruh stakeholder Jawa Timur bersama-sama kita menjaga suasana aman tertib damai dan demokratis.
"Ini format yang bisa menyemai damai, menyemai kasih dalam mewujudkan tertib Pemilu serentak 2024 mendatang," tandasnya.
Adapun, beberapa upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim untuk mewujudkan Pemilu yang tertib diantaranya melakukan penyiapan penganggaran untuk pelaksanaan serta untuk pengamanan Pilkada 2024.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Dalam keputusan gubernur pada tanggal 2 Februari 2023, ada dukungan pendanaan pilkada serentak yang sudah selesai. Provinsi Jatim menjadi referensi penyiapan anggaran 2024 karena sudah selesai pertama kali," tuturnya.
Selanjutnya, melakukan kerjasama dengan instansi terkait Bawaslu, TNI/POLRI, Binda, untuk pemetaan potensi adanya kerusuhan saat Pemilu.
Menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jatim kepada ASN Jatim agar netral saat Pemilu, melakukan koordinasi dengan Kabupaten / Kota untuk penyiapan personel dan ruangan sekretariat PPK, berkoordinasi dengan TNI AL untuk pendistribusian logistik ke pelosok Jatim serta melakukan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat serta partai politik sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu. Terakhir melakukan sosialisasi Pemilu secara masif dan serentak kepada masyarakat, termasuk pemilih pemula.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Mari menjadi masyarakat yang bijak dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024 mendatang. Semoga penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada secara serentak kelak dapat melahirkan pemimpin yang sesuai dengan harapan kita semua," jelasnya.
Sementara itu, Menkopolhukam RI Mahfud MD mengatakan, secara umum kegiatan cangkrukan diadakan pertama kali secara nasional di Jatim dalam rangka menunjukkan usaha-usaha yang lebih nyata yang dipelopori oleh kantor-kantor pemerintah untuk membangun atau melaksanakan program revolusi mental yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi.
Kemudian secara khusus kegiatan ini diadakan dalam rangka menyongsong Pemilu yang umum, bebas, rahasia jujur dan adil. Semua itu kata Mahfud, tidak dapat dilakukan pemerintah dan aparat serta lembaga saja, akan tetapi seluruh masyarakat terutama media harus terlibat.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Media saat ini, lanjut Mahfud, diminta memblokir berita-berita hoax. Termasuk jangan membiasakan membuat berita yang click bite yang mana berita dipotong padahal terdapat pesan atau penjelasan yang lebih penting.
"Kadang kala berita dipelintir nah itu berbahaya kalau untuk pemilu yang akan datang tidak bagus bagi hasil pemilu kalau didahului dengan hoax," ucapnya.
Mengenai format Cangkrukan, Mahfud mengambil model Jawa Timur karena model seperti yang sekarang dilakukan lebih mudah diterima masyarakat.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Model-model yang seperti ini karena ternyata lebih cair lebih gampang dan masyarakat merasa tidak digurui melulu tetapi juga diajak bicara dan ditanya apa masalahnya kemudian juga kita bertanya kepada masyarakat bukan hanya masyarakat kepada kita nah itulah sebabnya acara ini diadakan," tuturnya.
Ke depan, Mahfud mengatakan bahwa model atau format cangkrukan yang pertama kali diadakan secara nasional di Jatim, akan diterapkan di provinsi lain. "Tadi saya sudah minta izin kepada Gubernur Jawa Timur untuk membuat semacam hak cipta atau hak paten bahwa ini akan kita bawa ke provinsi-provinsi lain," urainya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar tertib penggunaan media sosial kepada tokoh publik di ruang publik sehingga Pemilu 2024 mendatang mencegah berita hoax dan hate speech yang berpotensi memecah kesatuan bangsa. Sedangkan tujuan dari kegiatan cangkrukan ini adalah meningkatkan perilaku masyarakat menjadi lebih tertib dalam menggunakan media sosial.
Adapun tema yang akan didiskusikan dalam kegiatan Cangkrukan Gerakan Indonesia Tertib di Provinsi Jawa Timur adalah Tertib Tahun Politik Untuk Indonesia Maju dan Jaga Integritas Diri Untuk Satukan Negeri. Pemilihan tema tersebut, bertujuan untuk memberikan persepsi kepada peserta dan narasumber tentang perlunya peningkatan budaya tertib di masyarakat dalam mensukseskan tahapan Pemilu Tahun 2024. Utamanya budaya tertib di ruang publik secara langsung maupun ruang publik di media sosial guna meminimalisir disinformasi Pemilu.
Diskusi dengan gaya cangkrukan itu dihadiri pula oleh Guru Besar Universitas Airlangga Henri Subiakto, Direktur Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, Analis Media Sosial Ismail Fahmi yang dimoderatori oleh pakar komunikasi Suko Widodo. Terakhir tanggapan dari sisi agama dan tausiyah oleh Ustad Das'ad Latif serta rangkuman hasil diskusi.
Turut hadir pula Sesmenko Polhukam Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, jajaran Forkopimda Jatim, akademisi, analis media sosial, tokoh agama, wali kota dan Bupati serta pejabat di lingkungan Provinsi Jatim. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News