NGAWI, BANGSAONLINE.com - Polres Ngawi memiliki program andalan yang bernama ‘Teh Jamus’, yang artinya Titik E-TLE/Kepolisian Hadir Jaga Mobilisasi Masuk Sekolah Ngawi.
Program tersebut, merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam manajemen operasional kepolisian berupa penempatan atau kehadiran anggota Polres Ngawi di titik rute kawasan aman sekolah dengan pengaturan lalu lintas dan pengamanan zona rute aman sekolah.
Baca Juga: Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada, Polres Ngawi Gelar Sarasehan Bersama Netizen
Adanya program tersebut, karena berdasarkan survei volume transportasi dan potensi kecelakaan akibat mobilitas transportasi dari lokasi pemukiman menuju sekola antara pukul 06.30-07.00 WIB.
"Kegiatan KRYD TEH JAMUS ini, diselenggarakan mulai dari kawasan pemukiman sampai dengan kawasan sekolah. Meliputi SD, SMP, dan SMA. Dalam pendahuluan ini akan dibahas bagaimanakah kondisi potensi di kabupaten Ngawi terutama kondisi kerawanan terjadinya kecelakaan lalu lintas di depan sekolah baik SD, SMP, SMA," jelas Kapolres Ngawi AKBP.Dwiasi Wiyatputera, Senin (6/3/2023).
Ia menyebut, dalam program tersebut, berupaya dalam mencegah dan menanggulangi kecelakaan lalu lintas di sekitar sekolah. Tujuannya, untuk menjaga anak sekolah yang masuk di Ngawi, agar terhindar dari kecelakaan dan tertib lalu lintas.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Relawan Lakukan Evakuasi Batu Akibat Longsor di Jalan Raya
"Tujuan program KRYD TEH JAMUS ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk sekolah terhindar dari kecelakaan dan pengguna jalan raya tertib berlalu lintas," terangnya.
Menurutnya, kondisi lalu lintas di Ngawi, terutama saat pagi hari, memang membutuhkan kehadiran polisi di depan sekolah.
Metode preventif pencegahan yang digunakan, masih kata Kapolres Ngawi, sebagai dasar penempatan personel di titik yang dibutuhkan di zona area aman sekolah. Hal ini, sudah dilakukan penelitian yang dilakukan Unit Laka Lantas berdasarkan survei traffic counting dan spot speed. Penelitian tersebut, juga berdasarkan analisis pedestrian dan analisis deskriptif.
Baca Juga: Balap Liar Marak Usai Perbaikan Jalan, Polres Ngawi Gelar KRYD Jelang Pilkada 2024
Dari hasil pengolahan data, Dwiasi menyebut, pejalan kaki relatif besar yaitu rata-rata 98 orang, dan kecepatan kendaraan juga relatif tinggi, yaitu rata-rata 40 km/jam untuk mobil dan 49 km/jam untuk sepeda motor.
Oleh karena itu, program Teh Jamus di Kabupaten Ngawi, sangat diperlukan, guna mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah.
"Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tim memang kehadiran program teh Jamus merupakan salah satu solusi mencegah kecelakaan di wilayah hukum polres Ngawi," pungkasnya. (nal/sis)
Baca Juga: Di Hari yang Sama, Polres Ngawi Ciduk Kurir dan Pengedar Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News