JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Wisuda Hafidzoh V Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Putri di Desa Jogoroto, Jombang, berlangsung spesial, Rabu (15/3/2022). Pasalnya, wisuda tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Wapres Ma’ruf Amin hadir dalam acara itu karena salah satu cucunya, yaitu Selma Ratu Dewi Tanara binti KH. A. Syauqi Ma'ruf Amien, ikut diwisuda setelah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur'an dalam waktu 4 bulan 9 hari.
Baca Juga: Usai Viral di TikTok Milik Khofifah, Durian Black Thorn Blitar Mulai Dilirik Pasar Luar Negeri
Selma menuntaskan pendidikan di PP Hamalatul Qur'an Putri Ringinagung Kediri (Cabang PPHQ Pusat) dan berhasil lulus dengan predikat wisudawati berprestasi.
Sementara dalam sambutannya, Khofifah memuji metode hafalan yang diterapkan oleh Pesantren Hamalatul Qur'an. Menurutnya, metode itu telah terbukti menjadikan para santri di seluruh cabang Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an mampu menghafal 30 juz Al-Qur'an dalam 3-6 bulan saja. Baik cabang di Jombang, Kediri, dan Surabaya.
"Jadi menurut mereka, ada lima tahapan yang digunakan sejak awal rekrutmen santri. Yang pertama, tes hafalan. Artinya, akan dilihat berapa banyak hafalan yang sudah dimiliki," ujar Khofifah.
Baca Juga: Peluang Ekspor Besar, Khofifah akan Gencarkan Penanaman Durian Premium di Jawa Timur
Kemudian tahapan kedua tes tajwid dan makharijul huruf yang benar untuk melihat kemampuan baca. Lalu, masuk pada uji kemampuan menghafal calon santri. Dalam tahapan ini, santri akan dites menggunakan satu halaman acak dalam Al-Qur'an dan harus mampu dihafal dalam waktu 30 menit.
Berikutnya ada tes wawancara untuk melihat motivasi santri, untuk melihat seberapa besar tekad yang mereka miliki untuk menghafal.
Baca Juga: Khofifah Diskusi dengan Pengusaha Muda Lumajang, Bahas Pengembangan Agrobisnis hingga Pendidikan
"Kalau sudah masuk, barulah akan masuk pada proses habituasi. Jadi santri dibiasakan untuk membaca 7 juz per hari, sehingga bisa khatam setiap 4-5 hari. Kalau sudah begini, ngelindur pun para santri ini tetap melafadzkan Al-Qur'an," tuturnya.
Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut, metode menghafal Al-Quran seperti itu bisa diterapkan bagi santri yang ingin menjadi hafidz-hafidzoh. Sebab, Pesantren Hamalatul Qur'an telah membuktikan bahwa metode tersebut efektif.
"Metode menghafal Al-Qur'an ini bisa jadi referensi untuk semua. Jadi pelan-pelan kita memperbaiki cara mengaji, lebih sering update metode menghafal, dan tajamkan pikiran dengan terus menambah hafalan. InsyaAllah dipermudah," pungkas Khofifah.
Baca Juga: Khofifah: Jadikan Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
Mantan Menteri Sosial RI tersebut berharap ke depan semakin banyak lahir penghafal Al-Qur'an di Jawa Timur. Sebab, banyaknya hafidz dan hafidzah adalah salah satu sebab Allah memberkahi suatu wilayah.
"Saya berharap, para penghafal Al-Qur'an dati Jawa Timur terus bertambah. Hafal, paham, dan mengamalkan. Karena ridho dan berkah Allah ada di tempat di mana penghuninya merupakan ahli kitab dan agama," ucap Khofifah. (dev/rev)
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News