KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengajak masyarakat untuk terus mengurangi produksi sampah. Sebab, TPA pada wilayah yang dipimpin menerima 140 sampah setiap harinya.
"Nanti saya akan buat surat untuk pusat-pusat perbelanjaan agar mereka tidak menggunakan tas plastik. Apalagi saat ini ada yang berbahaya yakni sampah micro plastic. Kalau kita konsisten, kita bisa menurunkan sekitar 20 persen sampah yang dibawa ke TPA," ujarnya saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Ia menyebut, Pemkot Kediri akan terus mengajak masyarakat mengampanyekan untuk mengurangi sampah plastik, dan tidak boleh ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sungai lantaran dapat menyumbat aliran. Lalu di tingkat rumah tangga sudah dimulai untuk memilah sampah, sampah organik bisa dimanfaatkan untuk dibuat pupuk maupun mikroenzim.
"Saya terus ingatkan penggunaan plastik sekali pakai harus dikurangi. Kita terus berkampanye untuk menjaga lingkungan. Di Kota Kediri ini ada sekitar 4.000 biopori untuk mengatasi banjir," tuturnya.
Wali Kota Kediri menambahkan, kader bank sampah di Kota Kediri telah diikut sertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan. Keikutsertaan kader bank sampah dimulai tahun ini, sebab pekerjaan memilah sampah ini juga memiliki risiko.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Saya rasa kader bank sampah ini perlu dicover juga. Pekerjaannya juga mengandung risiko apabila terjadi sesuatu di kemudian hari ini bisa menjamin. Jadi ada benefit lebih apabila menjadi kader bank sampah," imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, Abu juga melakukan pemasangan casing biopori. Lalu juga diserahkan penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional yang diraih SDN Betet III, penyerahan 20 tempat sampah untuk Perum BTN Rejomulyo guna mendukung kampung proklim, penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada kader bank sampah, serta penyerahan santunan JKM dan JHT.
Turut hadir, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Kepala DLHKP Anang Kurniawan, Camat Kota Arief Cholisudin, Lurah Rejomulyo Jahroni, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Sekolah Adiwiyata, Komunitas Lingkungan (Koling), Kader Bank Sampah, dan tamu undangan lainnya.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar juga berbagi kiat untuk mengurangi produksi sampah plastik. Dimana hal itu dapat dimulai dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
"Di sini saya berbagi upaya yang telah saya lakukan dalam mengurangi sampah. Apa yang saya lakukan ini bisa dimulai secara pribadi tanpa melibatkan orang lain. Prinsip mengurangi sampah harus berangkat dari diri sendiri. Kalau kita punya kemauan pasti segala hal akan menerapkan prinsip tersebut," ujar wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini saat mendampingi Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di BTN Rejomulyo.
Bunda Fey menceritakan langkah pertamanya untuk mengurangi produksi sampah plastik dimulai pada tahun 2016. Dimana saat itu, Bunda Fey sudah tidak lagi menggunakan pembalut sekali pakai. Yakni beralih dengan menggunakan menspad ketika mestruasi. Kemudian untuk anak-anak balita minim menggunakan diapers namun menggunakan popok kain. Hal semacam ini harus dimulai sebab sampah dari pembalut ataupun pampers sekali pakai efeknya sangat buruk bagi lingkungan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Hal-hal kecil seperti itu lah yang sebetulnya kita perlukan. Saya sudah berhasil menerapkannya, dan saya harap masyarakat juga bisa menerapkannya. Karena kondisi lingkungan kita ini sudah semakin parah maka kita harus masif mengurangi sampah," ungkapnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News