Gelar Pondok Ramadhan, Dispendikbud Apresiasi Status Sekolah Penggerak di SDN Purutrejo II

Gelar Pondok Ramadhan, Dispendikbud Apresiasi Status Sekolah Penggerak di SDN Purutrejo II Pondok Ramadhan yang berlangsung di SDN Purutrejo II, Kota Pasuruan.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - SDN Purutrejo II dan SDN Tembokrejo II, Purworejo, Kota , menggelar Pondok Ramadhan. Dua lembaga pendidikan tersebut berada di bawah kepemimpinan Asmaul Khusnah. 

"Kegiatan Pondok Ramadhan ini tujuan kami tak lain ingin mencetak karakter murid yang berdaya saing dan berakhlakul Karimah," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Ia menjelaskan, sekolah yang ia pimpin memiliki keunikan tersendiri dalam menggelar kegiatan Pondok Ramadhan. Misal di SDN Purutrejo II, ada kegiatan Kurma (Kuis Ramadhan Ceria) yang diisi dengan pembelajaran nonton video bersama yang mengisahkan nabi-nabi, dan usai video itu selesai anak-anak dikasih pertanyaan soal dengan sistem tebak-tebakan dari isi video yang sudah dipertontonkan tadi dan giat itu dikhususkan untuk kelas tiga.

Disamping itu juga ada kegiatan keterampilan membuat gantungan daur ulang bertema islami. Contoh, gantungan baju dari ada bertuliskan lafadz Allah, yang terbuat dari bahan daur ulang, seperti, bekas plasti permen, plastik Aqua, kertas dan lainya.

Berbeda dengan SDN Tembokrejo II, di sana yang ditonjolkan budaya busana Islam, semisal pakai jubah, gamis, sorban dan untuk yang perempuan busana muslimah berhijab.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

Sementara penilaian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Terkait kedua lembaga tersebut senada dengan yang disampaikan oleh kepala sekolah, bahwa mencetak siswa yang berwawasan agama dan berakhlakul Karimah.

Hal itu disampaikan oleh Kasi Pendidikan Dasar Dispendikbud Kota , Windah Silvi Hidayati. Ia mengatakan "Kegiatan bulan Ramadhan itu akan mendorong anak didik untuk menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, serta berakhlakul Karimah," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Dispendikbud Kota menekankan kepada para guru agar selalu sinergi dengan wali murid. Pasalnya, pendidikan anak di sekolah dan di luar tidak bisa maksimal tanpa ada kerja sama dari guru dan wali murid.

Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Disamping itu Windah menyarankan agar para wali murid tidak menggantungkan pendidikan anaknya kepada guru sekolah semata. Karena guru melakukan pengawasan kepada anak didik hanya ada saat kegiatan jam sekolah, di luar itu guru tidak aktivitas mereka masing-masing. 

Oleh karena itu jika orang tua tidak peka terkait pengawasan anaknya, khawatir anak didik terkontaminasi dengan pergaulan lingkungan sekitar yang kurang baik. Terpisah, Dispendikbud juga apresiasi menjadi sekolah dasar percontohan di Kota , karena satu-satunya SDN yang lulus seleksi sekolah penggerak yakni SDN Purutrejo II.

"Satu-satunya SD di kota yang menjadi sekolah penggerak itu SDN II Purutrejo," kata Windah.

Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen

Ia menyebut, SDN Purutrejo II ini bisa dijadikan contoh untuk sekolah lainya, supaya pendidikan di kota punya daya saing tinggi. Program sekolah penggerak itu gagasan dari kementerian langsung, oleh karenanya seleksi dan persyaratan kelulusanya diuji dari pusat langsung.

Adapun salah satu persyaratan utamanya adalah, kelengkapan bidang administrasi, kelayakan tata ruang sekolah, dan kompetensi tenaga didiknya juga teruji.

"Lembaga SDN yang sudah dinyatakan lulus sekolah penggerak, selama empat tahun kedepan, Kepala sekolahnya tetap tidak bisa di mutasi karena berkaitan dengan menjaga mutu dari sekolah tersebut," urai Windah.

Baca Juga: UMKM Kue Pia di Gempol Pasuruan Curhat Terdampak Covid-19, Khofifah Janji akan Beri Perhatian Lebih

Di samping itu, guru yang mengajar di SDN Purutrejo II seluruhnya sudah lolos tahap refleksi di Aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar) serta mendaftar sebagai PGP (Program Guru Penggerak). 

"Oleh karena itu guru yang sudah berstatus guru penggerak, bisa dijadikan Kepala sekolah itu kelebihan dari guru penggerak, jadi bisa dijadikan pelecut semangat bagi guru-guru kita," tuturnya

Windah berharap agar SD yang ada di wilayah kota untuk segera menyusul. "Saya harap di kota ini lebih dari satulah untuk sekolah penggerak terutama di jenjang Sekolah Dasar" pungkas Windah. (afa/mar)

Baca Juga: GERTAP Desak KPU Usut Dua Anggota PPS yang Diduga Teken Kontrak Politik dengan Cabup Pasuruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO