JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berbuka bersama (Bukber) dengan Menko Polhukam Prof Dr Mahfud MD di rumah dinasnya di Jalan Denpasar Raya Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). Kiai Asep didampingi M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE yang juga penulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan. Buku yang kini viral itu menceritakan kiprah dan perjuangan Kiai Asep.
Selain Mas’ud Adnan tampak Dr Aris Adi Leksono, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Kiai Asep sendiri adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pergunu yang kini memiliki 514 pengurus cabang (kabupaten/kota) dan 33 pengurus wilayah (provinsi) seluruh Indonesia.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Kiai Asep dan rombongan tiba di rumah dinas Menko Polhukam pukul 17.00 WIB.
“Akhirnya sampai juga ke sini,” kata Mahfud MD takdzim sembari mempersilakan Kiai Asep Saifuddin Chalim duduk di kursi yang sudah disiapkan.
Mahfud MD sudah lama mengenal Kiai Asep. Dalam catatan BANGSAONLINE, Mahfud MD beberapa kali berkunjung ke pondok pesantren yang diasuh Kiai Asep: Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan pacet Mojokerto Jawa Timur.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Kiai Asep berada di rumah dinas Menko Polhukam Mahfud MD cukup lama. Bahkan Kiai Asep sempat menjadi imam salat jamaah maghrib. Sementara Menko Polhukam Mahfud MD dan beberapa stafnya menjadi makmum. Diantaranya, Staf Khusus Imam Marsudi dan mantan wartawan Mabroer MS.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat menjadi imam salat jamaah maghrib di rumah dinas Menko Polhukam Mahfud MD di Jalan Denpasar Raya Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan itu, Kiai Asep mengaku mendukung langkah-langkah Mahfud MD terutama dalam penegakan hukum. Diantaranya kasus Ferdy Sambo dan terbongkarnya kasus Rp 349 tirliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang belakangan menjadi sorotan publik.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Menurut Kiai Asep, Mahfud MD adalah kader NU yang memiliki integritas dan tegas.
“Indonesia membutuhkan tokoh seperti Pak Mahfud MD. Punya integritas, tegas dan memikirkan negara, bukan hanya memikirkan dirinya sendiri,” tegas Kiai Asep.
Menurut dia, problem Indonesia selama ini karena pejabat tinggi hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Tak berpikir negara, bangsa, apalagi nasib rakyat. Akibatnya, keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran yang dicita-citakan para pejuang kemerdekaan RI jauh panggang dari api.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Menurut Kiai Asep, munculnya kader NU seperti Mahfud MD membangkitkan optimisme para kiai atau ulama. Mahfud MD, tegas Kiai Asep, telah terbukti berani membongkar sekaligus menyelesaikan masalah-masalah krusial kebangsaan.
“Pak Mahfud MD sangat tatag,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE usai pertemuan.
Secara tegas bahkan Kiai Asep mengatakan bahwa kader NU yang layak jadi capres dan cawapres adalah Khofifah dan Mahfud MD.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
“Sekarang kader NU yang layak jadi pemimpin nasional Bu Khofifah dan Pak Mahfud MD,” tegas putra pendiri NU KH Abdul Chalim itu.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berbuka bersama Menko Polhukam Prof Dr Mahfud MD di rumah dinas Menko Polhukam di Jalan Denpasar Raya Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Kiai Asep juga mengapresiasi kemampuan dan kepiawaian Mahfud MD dalam menyelesaikan masalah. Kiai Asep berpendapat bahwa tokoh sekaliber Mahfud MD diletakkan pada posisi mana saja akan berperan maksimal.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
“Saya yakin kalau Pak Mahfud MD , jadi Presiden atau Wakil Presiden, akan tetap berfungsi secara maksimal,” tambah Kiai Asep. Karena itu Kiai Asep mendorong Mahfud MD sebagai presiden atau wakil presiden.
Lalu bagaimana tanggapan Mahfud MD. Tokoh asal Madura itu tampak tersenyum.
“Kita ikuti saja perkembangannya,” kata Mahfud MD yang dikenal sebagai kader Gus Dur dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
Catatan BANGSAONLINE, Mahfud MD beberapa kali berkunjung ke Pesatren Amanatul Ummah yang kini memiliki 16.000 santri dan mahasiswa.
Pertama, pada tahun 2018. Tepatnya, Ahad 1 Juli 2018. Saat itu Mahfud MD mengaku penasaran dan bertanya, benarkah Kiai Asep Saifuddin Chalim putra ulama pendiri NU?
Kiai Asep kemudian menceritakan tentang abahnya. ”Saya pernah jadi ketua PCNU Surabaya. Tapi walaupun saya ketua NU tak pernah menceritakan saya anak pendiri NU,” kata Kiai Asep kepada Mahfud MD yang tampak serius menyimak jawaban Kiai Asep.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
”Saya baru cerita setelah saya punya Pacet,” kata Kiai Asep sembari tersenyum. Maksudnya ia berani bicara ke publik sebagai putra salah satu kiai pendiri NU setelah ia sukses mendirikan pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto.
Kiai Asep kemudian bercerita bahwa abahnya, Kiai Abdul Chalim, adalah sahabat akrab KH Abdul Wahab Hasbullah saat sama-sama mondok di Makkah. Sepulang dari Makkah dua sahabat itu bertemu lagi di Surabaya. Di bawah restu dan bimbingan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, Kiai Abdul Wahab dan Kiai Abdul Chalim, lalu mendirikan NU.
Seperti para pendiri NU lainnya, Kiai Abdul Wahab dan Kiai Abdul Chalim juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Kedua, Mahfud MD berkunjung ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Saat itu Prof. Mahfud MD menghadiri undangan untuk memberikan kuliah umum program pascasarjana Institut pesantren KH. Abdul Chalim IKHAC Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News