Tiba di Surabaya, Gubernur Khofifah Ajak Penyintas dari Sudan Sarapan Ketupat Opor

Tiba di Surabaya, Gubernur Khofifah Ajak Penyintas dari Sudan Sarapan Ketupat Opor Gubernur Khofifah ketika menyambut para penyintas dari Sudan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 21 warga Jatim yang dievakuasi dari Sudan tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Minggu (30/4/2023). Mereka terdiri dari 18 orang dewasa 1 orang anak-anak, dan 2 orang balita.

Didampingi Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, Gubernur menyambut para penyintas dari Sudan dengan sarapan pagi bersama menggunakan ketupat opor, menu andalan saat lebaran yang tersaji sebagai hidangan khas hari raya lengkap dengan lepet.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

"Saya sengaja menyiapkan Ketupat, Lepet dan Opor karena ini masih suasananya lebaran. Semoga semua suka 'Ketupat Opor'. Ada Ketupat dan Lepet tidak di Sudan?," tanya .

"Tidak ada ibu," sahut Sucipto (60) warga Sidotopo Wetan Surabaya yang baru menetap di Sudan selama 1 tahun.

Dengan telaten dan sabar, gubernur menjamu dan melayani para warganya yang memang lama tidak merasakan ketupat dan lepet lebaran selama berada di Sudan. 

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

"Mari silakan, ambil lagi saya yakin di Sudan tidak ada Ketupat, opor berkuah santan ataupun lepet seperti di Indonesia. Semoga semua sehat dan segera berkumpul dengan keluarga," tuturnya.

Warga Jatim dari Sudan yang tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya ini sebelumnya telah berada di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dan transit sejenak di Kantor Badan Penghubung Prov. Jatim di Jakarta.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Nantinya, para penyintas, akan melanjutkan perjalanan menuju Kab/Kota di Jatim meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo dan Surabaya.

menegaskan, akan memfasilitasi penjemputan warganya yang dievakuasi dari Sudan untuk diantar ke daerah asalnya. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik dengan menciptakan rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga Jatim dari Sudan. Koordinasi terus dilakukan dengan KBRI di Riyadh, Jeddah sampai seluruh proses ini selesai.

"Kita menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim yang bertugas membantu kelancaran evakuasi ini khususnya TNI dan Kemenlu RI. Pastikan mereka dalam keadaan tenang, pulang dalam keadaan sehat. Pemprov akan memberikan pelayanan terbaik terutama bagi warga Jatim yang sudah di evakuasi dari Sudan," harapnya.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Lebih lanjut, meminta kepada Sekdaprov untuk memonitor dan mengkoordinasikan seluruh pergerakan pesawat dalam penerbangan khususnya dari Jeddah menuju Jakarta. Selanjutnya akan di cek kesehatan dan kelengkapan dokumen pasportnya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

"Jika seluruh proses selesai maka kemudian kami dari akan memberikan pelayanan terbaik bagi para saudara-saudara kita dari Sudan. Kita doakan seluruh proses evakuasi berjalan aman, lancar dan selamat," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga berkesempatan bersapa dengan salah satu warga Jatim dari Sudan yang kondisi fisiknya kurang fit sehingga membutuhkan perawatan di RSU Haji Surabaya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Saat berbincang dengan Ibu Supartin asal Madiun berusia 54 tahun, Gubernur memastikan bahwa seluruh kesehatan warga Jatim dari Sudan menjadi jaminan dari sampai dengan berkumpul dengan keluarga. Selain itu, seluruh biaya kesehatan menjadi tanggung jawab dari sehingga para Warga Jatim dari Sudan tidak perlu mengeluarkan biaya selama proses perawatan berlangsung di RS milik .

"Kami memiliki RSU Haji Surabaya yang bersebelahan dengan Asrama Haji. Kalau yang berasal dari Madiun, kami juga memiliki RS Pemprov yakni RSUD Soedono Madiun. Semua dalam penanganan . Jadi mereka tidak akan dikenakan biaya tindakan pelayanan kesehatan selama proses perawatan berlangsung," jelas .

Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengungkapkan, bahwa akan memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada para Warga Jatim dari Sudan yang akan datang baik yang baru tiba di Jakarta ataupun yang akan menuju Jawa Timur. Tak hanya sampai disitu, kendaraan juga disiapkan apabila ketika sampai di Surabaya belum ada keluarga yang menjemput.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

"Intinya kita memberikan pelayanan terbaik bagi saudara kita dari Sudan. Kita akan mengantar sampai rumah masing masing dalam keadaan nyaman dan sehat," tegasnya.

Disisi lain, Athieva Ramza Zuhaira asal Jember yang merupakan Mahasiswi di Sudan mengkisahkan ketegangan saat berada di Sudan. Ketika tim relawan akan mendistribusikan bantuan ternyata tidak ada satupun yang bisa dirasakan akibat perang yang terjadi. Bahkan, selama konflik terjadi 1 nampan makanan diperuntukkan bagi 76 orang yang berada di Asrama.

"Allhamdulillah KBRI mengambil langkah untuk para perempuan khususnya Ibu dan Anak untuk dilakukan Evakuasi secara bertahap. Terimakasih juga kepada khususnya Ibu Gubernur atas semua fasilitas yang sudah diberikan kepada kami," tutupnya.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

Direncanakan kloter kedua, akan tiba hari ini sebanyak 363 orang, dimana 31 orang diantaranya berasal dari Jawa Timur yang akan terlebih dahulu dilakukan pendataan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO