Pasca-Idul Fitri, PMK di Jatim Terkendali

Pasca-Idul Fitri, PMK di Jatim Terkendali Satgas PMK BPBD Jatim saat menyemprotkan disinfektan ke kandang ternak.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satgas Penyakit Mulut dan Kuku () terus siaga melakukan pengawasan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Pihak terkait juga menggandeng TNI, Polri dan relawan dalam rangka mewujudkan target untuk menurunkan angka hingga nol kasus di seluruh Jawa Timur. 

Kalaksa , Gatot Soebroto, mengatakan bahwa pihaknya tak henti melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait , termasuk juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.

Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir

"Target kita (Satgas ) mewujudkan nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait . Kita juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak, yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jatim," urai Gatot Soebroto, Selasa (2/5/2023).

Titik razia dengan menyasar perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali. Dengan bekerjasama lintas institusi. Selain BPBD, Polri juga ada didalamnya Dinas Peternakan setempat.

"Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari dinas peternakan. Lalu kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apakah distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum," terangnya.

Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur Sasar Perairan Madura

Lanjut Gatot, pihaknya juga siaga untuk mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas sapi dari tetangga provinsi, yakni Jateng yang masuk ke Jatim, atau sebaliknya guna menekan penyebaran kasus. Diharapkan, Provinsi Jateng juga melakukan hal serupa, agar diperoleh hasil maksimal.

"Karena kalau kita giat melakukan penyemprotan dan sosialisasi di sini (Jatim), tetapi dari Jateng tidak, kan bisa kebobolan. Sehingga kami minta kerja sama antar dua wilayah ini harus secara baik sehingga bisa mengantisipasi ternak dari Jateng ke Jatim atau sebaliknya," katanya.

Pasca hari raya idul fitri sendiri, pengendalian dan Penanganan Penyakit pada ternak di Jawa Timur terkendali dengan baik. Data di Posko Terpadu Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan terpampang data yang semakin membaik.

Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang

Berikut, Update Situasi Penanganan pada Ternak di Provinsi Jatim per 1 Mei 2023 terekam datanya sebagai berikut: Untuk hewan yang sakit tercatat, diangka yang tetap yakni 2.279 (1.14 %). Hewan mati tercatat 4.378 (2,20%).

Dan untuk hewan yang sembuh juga tetap, yakni 189.744 (95,29%). Dan, untuk hewan yang dipotong paksa tidak bertambah, yakni angkanya tetap 2.724 (1,37%), hingga hari ini 1 Mei 2023. Dan, guna menjaga kondisi tersebut, hingga pasca Lebaran 1444 H Tahun 2023 Pos Pengamanan terus diperketat, di seluruh wilayah di Jawa Timur. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO