SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawana menyampaikan tantangan ke depan yang dihadapi masyarakat dunia saat ini bukan lagi pandemi Covid-19. Dalam proses kebangkitan saat ini yang diperlukan ialah semangat optimisme dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.
"Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara resmi mengumumkan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk Covid-19 dicabut, tantangan selanjutnya juga tak kalah berat," ujar Gubernur Khofifah di halaman Gedung Negara Grahadi, Sabtu (20/05/2023).
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Tantangan yang dihadapi warga dunia saat ini ialah masalah krisis pangan, krisis energi, perubahan iklim, serta krisis keuangan yang kini dihadapi sejumlah negara di dunia.
“Perubahan ini memiliki pengaruh dan dampak yang luar biasa terhadap ekosistem global. Yang kemudian juga memberikan dampak langsung terhadap ekosistem nasional dan ekosistem lokal. Untuk itu semangat dan optimisme kebangkitan ini harus kita perkuat untuk menghadapi berbagai tantangan global tersebut,” kata Khofifah.
Khofifah mebeberkan, dalam menghadapi tantangan tersebut butuh inovasi, kolaborasi, dan sikap yang adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi. Belajar dari pandemi Covid-19 yang juga melanda seluruh negara di dunia, persoalan global tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama melalui kolaborasi dan langkah konkret bersama.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Dari pandemi Covid-19 kita belajar bagaimana kita bisa bersama-sama tumbuh dan bangkit menjadi lebih hebat dan lebih kuat. Untuk itu, mari maksimalkan seluruh kolaborasi, mari maksimalkan seluruh sinergi, dan mari maksimalkan seluruh potensi yang kita miliki,” kata Gubernur.
“Tantangan zaman terus berubah dan berkembang. Termasuk era digitalisasi di segala bidang kehidupan. Kita yang menghadapinya harus terus mampu mengikutinya. Oleh karena itu ayo terus berpikiran terbuka dan selalu belajar. Mari perbanyak membaca. Internet membuka akses pengetahuan yang jauh lebih luas. Ambil positifnya hindari negatifnya,” bebernya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Berbicara soal semangat optimisme kebangkitan, lanjut Khofifah, sejak tahun lalu Provinsi Jatim telah menetapkan tagline ‘Optimis Jatim Bangkit’. Hal ini menandakan bahwa semangat dan optimisme kebangkitan itu telah tumbuh dan menjiwai dalam setiap langkah program Pemprov Jatim.
“Dalam setahun ini kita melihat proses kebangkitan itu. Ekonomi tumbuh, aktivitas masyarakat kembali menggeliat, suasana menjadi hidup kembali. Atas perkembangan itu kini kita melihat gairah kehidupan sebelum pandemi telah kembali, bahkan dengan nilai-nilai hidup yang lebih baik,” imbuhnya.
Melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional ini, Khofifah meminta semangat kebangkitan yang telah tumbuh dalam masyarakat Jatim ini untuk terus dijaga nyalanya. Ia menyebut bahwa optimisme perlu menjadi sikap yang terus dikembangkan. (dev/ns)
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News