SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah berpesan agar setiap inovasi yang dihasilkan dari aksi perubahan para peserta dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) harus berdampak di lingkungan kerjanya masing-masing. Sehingga, hal tersebut akan berdampak dalam mendukung pembangunan, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya harap aksi perubahan yang dipresentasikan setiap peserta dalam pelatihan ini hasilnya tidak sekedar konsep. Sehingga hasil PKA ini mampu membuat perubahan dan nilai tambah di lingkungan kerja masing-masing,” ujarnya saat menutup PKA angkatan 1 dan 2 tahun 2023 di BPSDM Jawa Timur, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Menurut dia, hal ini selaras dengan arahan Presiden Jokowi untuk menciptakan birokrasi yang berdampak langsung pada masyarakat. Untuk itu, upaya reformasi birokrasi harus berdampak secara tematik sesuai kebijakan Kemenpan RB yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, akselerasi digitalisasi administrasi pemerintahan, dan reformasi birokrasi tematik.
“Reformasi birokrasi tematik berfokus pada penyelesaian masalah riil di masyarakat, khususnya yang menjadi prioritas Presiden Jokowi. Untuk itu reformasi birokasi tematik ini harus fokus pada empat hal tersebut,” katanya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Ia menilai, reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance. Saat ini, Indeks Reformasi Birokrasi Jatim tahun 2022 yakni 80,11.
Peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi mencerminkan birokrasi pemerintah provinsi Jatim semakin profesional dengan berkarakter, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
“Hal ini terus kita upayakan untuk mewujudkan transformasi Birokrasi Indonesia yakni birokrasi berkelas dunia dan pelayanan publik yang kompetitif, akuntabilitas kinerja dan pengawasan efektif,” katanya.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Lebih lanjut menurutnya, prinsip reformasi birokrasi bukan hanya perubahan pelaksana teknis, instrumen, dan tata kelola kelembagaan. Namun jauh lebih penting menyangkut transformasi cara berpikir dan bertindak dari sumberdaya yang ada di dalamnya.
“Yakni mampu merubah prespektif dan logika berpikir, memberikan tuntunan serta landasan perubahan arah bagaimana birokrasi kedepannya harus dijalankan,” katanya.
“Tentunya mempertahankan dan merawat hal-hal baik yang sudah diupayakan kadang lebih sulit daripada memulainya. Sebab memerlukan komitmen pribadi, komitmen kolektif dan dukungan iklim organisasi. Oleh karena itu harus ada upaya berkelanjutan yang dinamis dan konstruktif sebagai sarana motivasi untuk mencapai target,” lanjutnya.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Di akhir, Gubernur Khofifah kembali menekankan bahwa inovasi menjadi tuntutan publik saat ini. Terlebih dalam menghadapi tantangan global, para ASN harus terus melakukan inovasi dan gebrakan-gebrakan baru, serta adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi.
“Disinilah betapa pentingnya strong partnership. Untuk itu terus memaksimalkan seluruh sinergi dan kolaborasi. Karena tidak ada sukses yang dicapai sendiri, tapi karena kerja bersama, sinergi dan kolaborasi satu sama lain,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, bahwa para peserta terbaik atau peringkat pertama pada setiap diklat yang ada di BPSDM Jatim akan diberikan hadiah berupa kesempatan mengikuti pelatihan di luar negeri. Dimana, pada tahun ini para peserta terbaik pertama akan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan di Korea Selatan.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
“Semoga ini menjadi penyemangat bagi setiap peserta diklat apapun di BPSDM untuk menjadi yang terbaik. Kemudian ke depan kami harap dari hasil pelatihan ini akan lahir inovasi baru yang akan menjadi pioneer pengembangan di lingkungan OPD masing-masing,” katanya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News