Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari DPP APWI atas Kontribusi Pengembangan Kompetensi SDM ASN

Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari DPP APWI atas Kontribusi Pengembangan Kompetensi SDM ASN

BATU, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (DPP APWI) memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas peran dan kontribusinya yang luar biasa terhadap pengembangan kompetensi SDM ASN, serta atensi yang tinggi terhadap peran widyaiswara pada lembaga pelatihan pemerintah.

Ketua Umum DPP APWI Boediarso Teguh Widodo menyerahkan langsung penghargaan berupa piagam dan pin kepada Gubernur Khofifah saat Gala Dinner Jambore Nasional Widyaiswara II di Halaman Balai Kota Among Tani Kota , Kamis (1/6) malam.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Usai menerima apresiasi ini, mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN terus menjadi komitmen dan perhatian utamanya. Khofifah meyakini, salah satu kunci jalannya roda pemerintahan dan birokrasi adalah aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas, berkualitas, dan mumpuni.

“Tantangan birokrasi semakin kompleks. Diiringi dengan dinamika perubahan global yang dinamis sekali dan turut mempengaruhi dinamika regional dan nasional. Ini tentunya harus diikuti oleh kecepatan adaptasi dan kompetensi para ASN kita," terangnya.

"Dengan demikian ASN akan mampu memberikan layanan kepada masyarakat sesuai jargon Provinsi Jatim yaitu CETTAR cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsif,” imbuh Khofifah.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Gubernur Jawa Timur mengatakan, dalam setiap proses pelatihan kepemimpinan di BPSDM, peserta diminta membuat proyek perubahan saat tahapan pelatihan kepemimpinan Eselon II atau jabatan tinggi pratama. Sedangkan aksi perubahan dibuat peserta ketika pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan kepemimpinan pengawas.

“Dua hari lalu baru saya menutup pelatihan kepemimpinan administrator di BPSDM Jawa Timur. Yang selalu saya pesankan adalah saat aksi perubahan itu dilakukan maka harus diseiringkan Reformasi Birokrasi Tematik dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdampak. Dari semua format aksi perubahan dan reformasi birokrasi ini harus diikuti efek berdampak,” pintanya.

Tidak hanya itu, di sejumlah kesempatan, ia sering mengatakan bahwa ASN harus dapat menjadi game changer, yang bisa membuat perubahan-perubahan. Tidak hanya itu, para pejabat baik pejabat tinggi pratama maupun pejabat setingkat administrator juga harus dapat menjadi pemimpin pemungkin atau enabler leader.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

“Karena memang yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kemudian bagaimana menjadi enabler leader atau pemimpin pemungkin karena pada dasarnya hukum dasarnya adalah possible bukan impossible,” katanya.

Menurut Khofifah, untuk menjadi game changer, para aparatur sipil negara atau peserta didik yang mengikuti diklat juga perlu didukung oleh ekosistem yang tepat. Para peserta didik yang memiliki gagasan cemerlang tersebut juga harus bertemu ekosistem yang memberikan dukungan.

“Ketika ekosistem itu justru menolak perubahan, maka orang-orang yang sebetulnya sudah disiapkan menjadi game changer yakni orang-orang yang sudah selesai berproses di lembaga pelatihan tersebut, mereka tidak bisa melakukan perubahan karena ekosistemnya tertutup. Maka pesan saya we have to open mind,” katanya.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Lebih lanjut menurutnya, peran para widyaiswara juga tidak kalah penting dalam pengembangan kapabilitas dan kapasitas ASN. Dimana widyaiswara dituntut harus dapat menyampaikan sejumlah perubahan kebijakan yang sangat cepat, dan diadopsi dari berbagai perubahan lokal, regional nasional, hingga global.

“Bagaimana mereka mencoba memahami kebijakan yang harus diadopsi tapi di saat yang bersamaan tetap harus bisa memberikan penguatan kepada peserta didiknya. Luar biasa cara berpikir dan luar biasa ilmunya para widyaiswara ini,” kata Gubernur Jawa Timur yang juga pernah mendapat penghargaan sebagai Widyaiswara Ahli Utama Kehormatan dari LAN.

“Tidak semua widyaiswara mendapatkan kesempatan mendengarkan langsung perubahan kebijakan itu. Tapi langsung mengajarkan dan ternyata kalau di Jatim saya merasakan hasilnya luar biasa," tegasnya.

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

"Banyak sekali capaian indikator pembangunan kabupaten kota dan provinsi di Jawa Timur yang ternyata memiliki tingkat signifikansi terhadap dampak yang diharapkan dari setiap proses yang dilakukan,” imbuhnya.

Selain itu, menemukenali peserta didik agar mampu memaksimalkan kompetensi dan skill nya merupakan hal yang tidak kalah penting. Apalagi ia mendorong para Aparatur Sipil Negara harus mampu menjadi pemimpin pemungkin atau enabler leader.

“Jika dia ketemu dengan pemimpin yang open mind dan berwawasan luas, maka dia akan bisa mengeksplor potensi-potensi efektifnya. Ini penting, sebab sifat open minded memungkinkan membuka dan mengeksplor seluruh potensi yang dimiliki,” katanya.

Baca Juga: Cerita di Balik Lahirnya Majadigi, Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Layanan Digital Tiada Henti

“Untuk itu bagaimana sesungguhnya seorang widyaiswara membuka ruang-ruang yang menjadikan para peserta didik itu akhirnya open minded, mereka harus membuka pikiran lebih luas, membuka jejaring lebih luas dan seterusnya,” lanjutnya.

Sementara itu, Aries Agung Paewai selaku Pj. Walikota sekaligus Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur menuturkan bahwa sejak kepemimpinan Gubernur Jatim Khofifah pengembangan kompetensi ASN mendapat perhatian besar. Melalui BPSDM hampir 100 penghargaan diraih oleh Gubernur Khofifah terkait peningkatan SDM.

"Di tahun 2022 saja ada sembilan belas penghargaan yang berhasil diraih BPSDM Jatim. BPSDM Jatim telah bertransformasi menjadi lembaga pelatihan unggulan sebagai Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah Daerah Berprestasi Tahun 2022 dan juga Instansi Pemerintah Terbaik Kategori Pemerintah Provinsi Dalam Capaian Pemenuhan Pengembangan Kompetensi Tahun 2022 – Training Rate Award LAN RI," ujarnya.

Baca Juga: Angka TPT Jatim 4 Tahun Terakhir Turun, Terendah Kedua di Pulau Jawa dan di Bawah Nasional

Hal ini menjadi bukti nyata peran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kompetensi dan potensi Aparatur Sipil Negara di lingkungan . Termasuk dalam hal kesejahteraan Widyaiswara.

"Saya rasa, Widyaiswara di Jatim memiliki Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang paling tinggi dibanding daerah lain. Ini juga merupakan bentuk perhatian Ibu Gubernur terhadap pengembangan kompetensi ASN," katanya. (dev/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO