TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin, menyebut upacara adat Labuh Larung Sembonyo yang digelar setiap tahun di kawasan Teluk Prigi ternyata memiliki daya ungkit ekonomi.
"Ini acara tahunan, acara adat larung sembonyo. Ternyata ketika kita melestarikan adat ada efek ungkit di sektor ekonomi," ujarnya, Sabtu (3/6/2023).
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini digelar selama 4 hari dengan menampilkan berbagai atraksi, di antaranya kuliner, fashion yang dirangkai dalam satu karnaval.
“Ini masih tahun pertama festival pantainya, ke depan diharapkan bisa menjadi agenda rutin tahunan yang kemudian bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Tujuannya tentu acara adat larung sembonyo menjadi satu momentum menarik, di mana ada budaya sedekah laut yang dilestarikan menjadi atraksi yang menarik bagi masyarakat yang lain," paparnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Trenggalek, kata Arifin, memiliki banyak pantai yang menarik serta didukung dengan infrastruktur yang bagus seperti Jalur Lingkar Selatan (JLS), bandara di Kediri, dan tol di perbatasan Trenggalek-Tulungagung.
”Patut disyukuri apa yang sudah dibangun ini dapat berdayaguna bermanfaat untuk masyarakat. Menggerakkan ekonomi khususnya melalui event dan juga pertunjukan seperti ini,” tuturnya.
“Biasanya kunjungan wisata Trenggalek sebanyak 800.000. Sampai per bulan kemarin sudah mencapai 500.000 kunjungan wisatawan. Jadi kita target di atas 1 juta sampai akhir tahun 2023," pungkasnya. (adv/man/mar)
Baca Juga: Komisi III DPRD Trenggalek Bersama Dinas PKPLH dan PUPR Bahas RKA 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News