
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani meluncurkan mesin Refused Derived Fuel (RDF) untuk menciptakan energi alternatif dari sampah.
Mesin RDF sendiri merupakan teknologi dalam pengelolaan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran lebih kecil. Hasilnya, akan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif berupa briket.
Baca Juga: Diikuti 2.438 Peserta, Wabup Alif Berangkatkan Gerak Jalan Balongpanggang-Gresik
Briket dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dan industri rumahan.
Bupati mengatakan, pengolahan sampah akan menjadi prioritas utama yang akan diselesaikan hingga tahun 2024. Mesin RDF ini, sebagai gebrakan dalam menangani gunung sampah di Gresik.
"Pada momen Hari Lingkungan Hidup (HLH) se-dunia ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik mampu tampil apik dalam menangani sampah dengan cara diolah secara modern. Ini menjadi sebuah langkah awal dalam penanganan sampah, karena sampah di Gresik sejak jaman kemerdekaan hanya ditumpuk saja," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Pertama Jabat Wabup Gresik, Alif Tinjau Sekolah Rusak di Kedamean
Menurutnya, mesin RDF ini telah beroperasi sejak April 2023 lalu, dan sudah mengolah sampah sebanyak 2,5 ton per jam, serta telah menghasilkan briket sebanyak 100 kg per jam.
Briket ini, juga telah diujicobakan ke beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diantaranya di Kecamatan Menganti.
"Kemarin sudah saya saksikan ke pabrik tahu di Menganti. Briket ini sangat berpotensi menggantikan kebutuhan kayu bakar disana. Mesin RDF ini terbukti memberikan dampak positif dalam peningkatan UMKM di Gresik," tuturnya.
Baca Juga: Ketua DPC PDIP Gresik Sebut Yani Langsung Retreat dan Alif Sudah Ada Agenda Usai Dilantik Presiden
Lebih jauh, Gus Yani sapaan akrab bupati mengatakan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk itu, DLH Gresik telah membagikan 30 kontainer box sampah di beberapa desa dan kelurahan.
Harapannya, akan menjadi langkah awal dalam menciptakan disiplin buang sampah pada tempatnya dari tingkat desa.
"Sampah yang sudah dikumpulkan di TPS akan mudah diangkut ke TPA. Sehingga bisa cepat dipilah dan diproses sehingga tercipta integrasi antara desa dan DLH," terangnya.
Baca Juga: Harapan Yani-Alif Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
Dalam kegiatan ini, turut hadir juga Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, Kepala Dinas PMD Abu Hasan, Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh, Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah, Kepala Diskoperindag Malahatul Fardah, Vice President PT Petrokimia Gresik, perwakilan PT. Freeport, Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi), dan REI Gresik. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News