MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Para istri dari pengasuh pondok pesantren yang tergabung dalam Majelis BNN (Bu Nyai Nusantara) Regional Jawa Timur menggelar Halalbihalal dan Iftitah Naharul Ijtima di Masjid KH. Abdul Chalim, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/6/3023)
Acara dengan Jargon Bu Nyai Bersatu Indonesia Maju, menekankan akan pentingnya silaturahmi antar-Bu Nyai Pesantren, dirasa bisa menguatkan serta saling beri motivasi demi kemajuan, kemandirian, santri dalam mencari ilmu di pesantren.
Baca Juga: Penjelasan Kiai Asep soal Protes Kades Terhadap Bantuan Keuangan Desa 2025
“Kegiatan Halal Bi Halal BNN bertujuan menguatkan barisan perempuan di Pesantren, agar bisa meningkatkan motivasi diri, keilmuan, demi modernisasi pesantren,“ kata ketua panitia acara, Siti Maslachah.
Menurut dia, kemampuan diri perempuan pesantren harus terus ditingkatkan, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan
“Bu Nyai Nusantara (BNN) tidak hanya kengkaji kitab kuning , tidak hanya pengembangan konstektual dari kitab itu saja, tetapi juga terus memahami, melek pengetahuan umum dan teknologi, agar bisa berjalan seiring majunya peradaban zaman,“ paparnya.
Baca Juga: Rilis Kasus Sepanjang 2024, BNN Kota Batu Ungkap Jaringan Narkoba Antarpulau
Acara dengan peserta ribuan kaum perempuan terdiri dari Nyai-Ning yang merupakan istri dan anak para pimpinan Pondok pesantren di Jawa timur, dihadiri Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa Gus Barra, dan Ketua Umum Pergunu Pusat, Prof. DR. KH. Asep Saifudin Chalim MA.
"Selamat menggelar acara halalbihalal & Iftitah Naharul Ijtima'di Pesantren Amanatul Ummah, memohon maaf bila ada tempat atau sarana prasarana yang kurang sempurna. Semoga program kerja dari Bu Nyai Nusantara dimudahkan Allah SWT dan beri kemanfaatan bagi santri-santri di Indonesia,” urai Gus Barra.
"Selamat datang di kawasan Pacet Mojokerto, banyak destinasi wisata di Pacet, salah satunya adalah wisata bernah de Valley yang lokasinya dekat dengan Ponpes Amanatul Ummah. Apabila setelah acara halalbihalal, para bu nyai ini ingin jalan-jalan refreshing ke tempat wisata di Pacet monggo bisa saya bantu,“ imbuhnya
Baca Juga: Diikuti para Mahasiswi Asal Filipina, Peserta Pengajian Kitab Kiai Asep di UAC Membeludak
Pada kesempatan itu Gus Barra mengulas tentang peran pesantren peran kiai dan santri dalam mendirikan NKRI, jauh sebelum Indonesia merdeka, Ponpes sudah tanamkan cinta tanah air, kemudian muncul Nasionalisme, muncul kesadaran berbangsa dan bernegara.
”Dengan kesadaran kiai dan santri akan cintanya terhadap tanah air, mengobarkan semangat mengusir penjajah di Indonesia,“ ungkapnya
Kemerdekaan Indonesia, lanjut Gus Barra, juga muncul dari bilik-bilik pesantren, NU punya pasukan namanya Hisbulloh komandannya kiai pasukannya santri.
Baca Juga: Masa Libur Santri Amanatul Ummah Beda dengan Pondok Lain, Prof Kiai Asep Punya Dua Alasan Menarik
“Indonesia sebelum ada TNI sudah ada pejuang Hasbulloh yang mampu mengusir penjajah, setelah Indonesia Merdeka, peran Pesantren, peran kiai dan santri, hingga kini terus mengisi kemerdekaan dengan sebaiknya,“ paparnya.
Sementara itu, Kiai Asep sapaan akrab Ketua Umum Pergunu Pusat mengatakan bahwa Amanatul Ummah banyak mendapat penghargaan. Pada 2017 mendapat penghargaan The Most Favourite School in Indonesia. Pada 2018 mendapat penghargaan sebagai The Best Tutoring School in Indonesia, Pada 2020 mendapat penghargaan Excelence for Quality Education.
“Kami mendirikan Perguruan tinggi IKHAC tahun 2015, kini sudah ada jenjanv pendidikan S1, S2 dan S3,“ terangnya.
Baca Juga: PWI Mojokerto Periode 2024-2027 Resmi Dilantik, Ini Pesan Gus Barra
Rangkaian acara halalbihalal dan Iftitah Naharul Ijtima' yakni silaturahmi, Khotmil Qur'an, Bu Nyai Mengaji, Bu Nyai Mengkaji, Ramah – tamah makan ala pesantren ( nasi talam) dan ada juga Bu Nyai – Ning yang menyayikan lagu Islami secara bergantian. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News