Gawat! 1,3 Miliar Orang Terancam Kena Diabetes, Ini Sebabnya

Gawat! 1,3 Miliar Orang Terancam Kena Diabetes, Ini Sebabnya Ilustrasi pengidap diabetes (freepik/rawpixel)

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Bagi Anda yang gemar mengonsumsi makanan atau minuman manis patut berhati-hati dan menjaga kesehatan.

Pasalnya, penelitian mengungkap fakta bahwa penderita diabetes diprediksi melonjak dua kali lipat hingga mencapai 1,3 miliar orang.

Baca Juga: Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga

Hal tersebut didasarkan pada analisis paling menyeluruh, dari data global yang diproyeksikan sampai pada tahun 20250.

Diperkirakan penderita diabetes ditaksir mencapai 529 orang dalam berbagai fase dan kondisi kesehatan.

Diabetes sendiri menjadi momok menakutkan karena merupakan satu dari sepuluh penyebab utama kematian dan kecacatan.

Baca Juga: Turnamen Bola Voli Kapolri Cup 2024, Tim Putra dan Putri Jatim Raih Kemenangan Perdana

"Angka itu, 95 persen di antaranya adalah kasus diabetes Tipe 2, akan mencapai 1,3 miliar dalam waktu kurang dari tiga dekade," menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet.

Penelitian tersebut juga menunjukkan lebih dari separuh kasus kematian dan kecacatan pada penderita diabetes dipengaruhi oleh kelebihan berat badan atau obesitas.

Adapun faktor lain termasuk cara olahraga, pola diet, kebiasaan merokok dan gemar mengonsumsi alkohol.

Baca Juga: 8 Langkah Mudah Merawat Sepatu Lari agar Awet Bertahun-tahun

Salah satu peneiti utama dari studi tersebut yakni dr Liane Ong, di Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington mengatakan adanya pola makan yang berubah pada penderita diabetes.

"Selama 30 tahun, berbagai negara telah benar-benar bermigrasi dari kebiasaan makanan tradisional. Mungkin dari kebiasaan makan lebih banyak buah dan sayuran, makan sayuran yang lebih sehat, menjadi ke lebih banyak makanan olahan," ujarnya yang dikutip dari The Straits Times, Minggu (25/6/2023).

Penelitian lebih lanjut tersebut memprediksi jika tahun 2045, tiga perempat orang dewasa penderita diabetes akan tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Manfaat Pisang Rebus bagi Penderita Diabetes

"Tantangannya adalah kita tidak benar-benar melihat satu jenis intervensi yang akan memperbaiki segalanya," kata dr Ong.

"Sebaliknya, melawan diabetes akan membutuhkan perencanaan jangka panjang, investasi, dan perhatian dari negara-negara di seluruh dunia," ungkapnya.

Pada tajuk rencana, The Lancet menjelaskan jika dunia sudah gagal dalam memahami sifat sosial diabetes.

Baca Juga: Gejala Hipoglikemia yang Dialami Penderita Diabetes

Selain itu banyak pula yang meremehkan skala sesungguhnya dan ancaman yang muncul dari penyakit ini. dr Ong menyebut, diabetes akan menjadi penyakit yang menentukan abad ini. (van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO