Dukung UMKM, Bank DKI Salurkan Kredit Mikro Rp2,98 Triliun pada Kuartal II-2023

Dukung UMKM, Bank DKI Salurkan Kredit Mikro Rp2,98 Triliun pada Kuartal II-2023 Pelayanan nasabah Bank DKI.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com mencatatkan tren positif dalam penyaluran kredit dan pembiayaan pada seluruh segmen yang fokus dalam bidang . Hingga Juni 2023, pertumbuhan kinerja kredit dan pembiayaan tercatat sebesar Rp50,11 triliun dari Rp43,64 triliun, atau meningkat sebesar 14,82 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan itu lebih baik dari pertumbuhan kredit, serta pembiayaan secara nasional, berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan () hingga April 2023 yang tumbuh sebesar 8,26 persen. Lebih baik pula dari rata-rata pertumbuhan kredit dan pembiayaan BPD yang tumbuh sebesar 10,07 persen.

Plt Direktur Utama , Amirul Wicaksono, menyampaikan kinerja positif ini didorong pertumbuhan penyaluran kredit secara year on year (yoy) pada seluruh segmen, dengan fokus pada bidang .

Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022. Kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 52,50 persen menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022.

Selain itu, kredit konsumer juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 14,23 persen menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp18,33 triliun pada Juni 2022. Begitu pula dengan kredit skala lebih besar, seperti kredit menengah yang tumbuh 16,18 persen menjadi Rp1,68 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,45 triliun pada Juni 2022.

Sementara itu, segmen kredit komersial tumbuh 2,03 persen menjadi Rp16,45 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp16,13 triliun pada Juni 2022, seiring strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif oleh . Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu tumbuh 33,48 persen menjadi Rp6,62 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp4,96 triliun pada Juni 2022.

Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen menjadi sebesar Rp7,82 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp7,09 triliun di Juni 2022. Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut turut mendorong peningkatan aset sebesar 12,08 persen hingga menjadi Rp82,00 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp73,17 triliun di Juni 2022.

Lebih lanjut, Amirul mengatakan dalam strategi ekspansi kredit, Perseroan memprioritaskan pengelolaan risiko yang efektif, pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal. 

Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami perbaikan menjadi 1,90 persen pada Q2-2023 dari sebelumnya 2,26 persen pada Q2-2022, yang menandakan kualitas kredit semakin sehat. Selain itu, juga melakukan mitigasi potensi risiko seiring dengan pertumbuhan kredit dengan menjaga Coverage Ratio sebesar 219,16 persen.

Sampai dengan periode pertengahan Juli 2023 telah berhasil meraih 53 kategori penghargaan dari lembaga independen di berbagai bidang, seiring dengan pertumbuhan kinerja yang baik serta berbagai implementasi strategi bisnis yang dilakukan pihaknya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO