Wow... Tabasheer, Ramuan Hilangkan Stres dan Sakit Hati, Benarkah?

Wow... Tabasheer, Ramuan Hilangkan Stres dan Sakit Hati, Benarkah? Dahlan Iskan

JAKARTA, BANGSAONLINE.com –Indonesia sepotong surga yang diturunkan Allah SWT ke bumi. Itu kata D. Zawawi Imron, penyair kondang dari Sumenep Madura. Sementara Koes Plus bersenandung: tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Allah SWT memanjakan rakyat Indonesia. Banyak sekali mozaik tumbuhan yang di negara lain tak tumbuh. Diantaranya adalah Tabasheer: Ramuan untuk menghilangkan stres dan sakit hati serta tekanan mental dan lainnya.

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

Wow, benarkah? Seperti apakah itu? 

Baca tulisan tokoh pers nasional Dahlan Iskan di BANGSAONLINE edisi hari ini, Ahad (6/8/2023). Selamat membaca:

PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

TABASHEER? Sampai dibicarakan oleh Presiden dengan Presiden Xi Jinping? Indonesia memproduksi Tabasheer? Di daerah mana?

Saya menghubungi sahabat Disway yang juga profesor farmasi. Khususnya yang mendalami obat-obat tradisional Indonesia. Dia juga tidak pernah mendengar nama bahan baku obat tradisional ini: . Nama itu pun seperti bukan nama asli Indonesia. Bukan sebangsa pala, kunyit, atau temulawak.

Lalu saya cek kembali pemberitaan banyak media. Jangan-jangan salah tulis. Semua menyebutkan bahwa Presiden menyepakati dengan Xi Jinping soal protokol perdagangan agar Indonesia bisa masuk Tiongkok. Berarti ini soal serius. Sekelas persoalan sarang burung dulu.

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

Saya sungguh merasa dungu tanpa harus dinilai dungu oleh tokoh seperti Rocky Gerung. Saya betul-betul dungu. Tidak tahu . Tidak ada satu pun di antara media itu yang menjelaskan apa itu .

Lalu sahabat Disway tersebut kembali menghubungi saya. Dia sudah membuka literatur. Lalu Sang guru besar menjelaskan berdasar literatur tersebut.

"Tabasheer dipakai pada sistem pengobatan Tiongkok dan India," katanyi.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

Bentuknya adalah eksudat atau cairan yang keluar dari ruas pohon bambu. Dikatakan di literatur itu bisa untuk kesehatan, antara lain afrodisiaka, adaptogenik, immune response, dan lain lain.

Soal kandungan adaptogenik Anda sudah tahu. Yakni ramuan yang bisa menghilangkan stres, sakit hati, dan tekanan mental lainnya. Maka tulisan ini kurang menarik karena saya belum pernah menggunakannya. Saya tidak bisa menuliskan pengalaman pribadi apa saja ramuan yang bisa membuat otak rileks tersebut.

Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah

Saya punya keyakinan salah satu perusuh Disway pasti pernah melakukannya –dan mohon sudi kiranya menuliskan pengalamannya di kolom komentar. Ini bukti nyata bahwa kolom komentar bisa lebih bermutu dari tulisan yang dikomentari.

Saya betul-betul menyerah soal adaptogenik ini. Komentator cerdas seperti Bung Liang pasti lebih bisa menemukan literatur lebih hebat dari sahabat Disway yang profesor.

Yang lain lagi, itu juga disebut mengandung afrodiksiaka. Kalau yang ini, afrodiksiaka, Anda pasti sudah tahu. Yakni yang terkait dengan lemah syahwat. Burung yang tidak bisa terbang. Nama itu sendiri diambil dari bahasa Yunani, aphrodite. Dewi cinta Yunani.

Baca Juga: Khofifah Kembali Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Sahabat Disway, yang pernah mendalami obat tradisional sampai ke Jepang memang kagum dengan kekayaan jamu Indonesia. "Di Jepang kami mempelajari banyak tanaman Indonesia yang mengandung obat penyembuhan. Di antara nama-nama itu banyak yang saya tidak pernah tahu dan tidak pernah menemukan," katanyi.

Menurut dia salah satu kandungan yang dibicarakan dua presiden di kota Chengdu (ibu kota provinsi Sichuan) pekan lalu itu adalah silika. Ini baik sekali untuk misalnya mengatasi osteoporosis.

Maka bagus juga berita dari Chengdu itu. Setidaknya saya tahu bahwa Indonesia juga menghasilkan yang saya tidak tahu.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI

Tabasheer, ujar Prof Dr Mangestuti dari Unair itu, adalah zat putih dan bening yang tersusun antara lain atas silika , air, sedikit zat kapur, dan kalium. Diperoleh melalui bagian buku-buku batang bambu dari varian tertentu. Tidak sembarang batang pohon bambu mengandung . Tabasheer yang warnanya biru muda bermutu lebih baik dibanding yang kuning atau putih.

Cara mendapatkannya agak unik: dengan menggoyangkan batang bambu sehingga dihasilkan mineral di bagian dalam yang diketahui melalui timbulnya suara yang tajam.

Bambu itu lantas dibelah untuk mendapatkan nya.

Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo

Penelitian ilmiah, ujar Prof Mangestuti, sudah dilakukan untuk menguji aktivitasnya dalam ramuan bersama herbal lain. Misalnya untuk pengendalian kadar gula darah pada hewan uji coba diabetic. Juga punya efek pelindung fungsi liver.

Maka saya anggap kesepakatan dua presiden soal ini sama penting dengan kesepakatan soal porang. Khususnya porang yang sudah diolah menjadi tepung.

Petani porang kini boleh merasa lega bahwa keluhan soal jatuhnya harga porang dapat muara. Sampai dibawa oleh Presiden ke pertemuan begitu tinggi. Tinggal bagaimana industri tepung porang bisa berkembang. Agar Indonesia tidak hanya bisa ekspor porang dalam bentuk keripik.

Itu lebih menyangkut teknologi. Petani tidak bisa turun tangan. Pembuatan tepung porang berbeda dengan membuat tepung terigu. Dalam proses itu diperlukan teknologi yang bisa menghilangkan zat tertentu yang kalau termakan terasa gatal.

Sahabat muda Disway seperti Hamzah sudah mampu membuat mesinnya. Tinggal ia tidak punya cukup modal. Hamzah sudah membuktikan mampu membangun pabrik pembuat tepung karagenan yang bahan bakunya rumput laut. Mutu tepung karagenannya setara dengan buatan mesin dari Jepang. Sudah lebih 10 tahun pabrik karagenannya itu berjalan baik. Di Pasuruan, Jatim.

Hamzah bisa jadi ujung tombak untuk merealisasikan pertemuan tingkat tinggi di Chengdu itu.

Maka proyek IKN, proyek pabrik kaca terbesar di dunia di dekat Batam, tepung porang, dan jadi oleh-oleh presiden dari Tiongkok.

Presiden berikutnya jangan lupa melanjutkannya. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO